Komplikasi Hidrotubasi
Komplikasi hidrotubasi atau tubal flushing dapat berupa rasa nyeri abdomen, infeksi, dan perdarahan. Intravasasi atau backflow kontras ke pembuluh darah atau pembuluh limfa juga dapat terjadi, yang biasanya bersifat asimtomatik tetapi pada kasus yang jarang bisa menyebabkan emboli. Selain itu, komplikasi lainnya yang jarang tetapi mungkin terjadi adalah kehamilan ektopik.[1,6,7,14]
Rasa Nyeri
Rasa nyeri terkait prosedur hidrotubasi biasanya bersifat ringan. Prosedur ini biasanya dapat dilakukan dengan agen anestesi short-acting.[6,7,25]
Infeksi
Infeksi dapat terjadi karena prosedur hidrotubasi itu sendiri maupun laparoskopi yang dilakukan bersama hidrotubasi. Pencegahan infeksi bisa dilakukan dengan memastikan bahwa pasien tidak sedang mengalami infeksi pelvis akut dan menerapkan langkah aseptik dengan tepat. Beberapa literatur menggunakan antibiotik seperti gentamicin dalam cairan yang disemprotkan tetapi saat ini bukti klinis masih terbatas.[6,23-25]
Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi selama prosedur dan setelah prosedur hidrotubasi. Follow up penting dilakukan agar perdarahan dapat segera ditangani. Perdarahan yang terjadi umumnya juga bersifat ringan. Penelitian yang dilakukan Adesiyun, et al. menyebutkan bahwa perdarahan terjadi pada 24,5% pasien setelah hidrotubasi.[6,14]
Intravasasi Medium Kontras
Intravasasi atau backflow medium kontras ke pembuluh darah atau limfa dapat terjadi. Hal ini umumnya bersifat asimtomatik, tetapi pada kasus langka dapat menyebabkan emboli. Intravasasi ini umumnya lebih berisiko terjadi jika menggunakan medium yang larut minyak daripada medium yang larut air.[27]
Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik dapat terjadi setelah prosedur hidrotubasi tetapi angka kejadiannya sangat rendah. Pada penelitian yang dilakukan oleh Tagreda, et al. kehamilan ektopik setelah hidrotubasi hanya terjadi pada 0,93% pasien.[6,26]