Indikasi Pemeriksaan USG Transvaginal
Indikasi pemeriksaan USG transvaginal adalah evaluasi organ pelvis, seperti kehamilan, infertilitas wanita, perdarahan uterus abnormal, maupun massa. Ultrasonografi transvaginal memiliki indikasi juga diindikasikan untuk pemeriksaan organ pelvis untuk persiapan kehamilan, persiapan untuk fertilisasi in vitro, serta sebagai prosedur intervensi.[1,3,12]
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan USG transvaginal pada kehamilan berguna untuk evaluasi kehamilan pada trimester pertama, terutama untuk menilai perkembangan janin. Pemeriksaan meliputi kantung amnion, yolk sac, detak jantung janin, panjang crown rump length (CRL), dan anatomi janin pada kehamilan normal maupun abnormal.
Beberapa keadaan abnormal saat kehamilan yang dapat dievaluasi seperti kehamilan ektopik, blighted ovum, dan mola hidatidosa. Pemeriksaan ini juga dapat menilai komplikasi kehamilan seperti abortus atau persalinan prematur.
Pada kehamilan trimester ketiga, USG transvaginal digunakan bila pada pemeriksaan USG abdomen letak kepala janin menghalangi pemeriksaan segmen bawah rahim.[6,7,22]
Pemeriksaan Persiapan Kehamilan
Pemeriksaan USG transvaginal juga dapat dilakukan pada wanita yang merencanakan kehamilan. Tujuan pemeriksaan USG untuk persiapan kehamilan adalah:
- Mendeteksi jumlah folikel yang tumbuh
- Membantu evaluasi siklus folikuler normal maupun siklus folikuler yang distimulasi
- Mendeteksi adanya ovulasi
- Penentuan pemberian human chorionic gonadotropin
- Mendeteksi kemungkinan komplikasi, seperti sindrom hiperstimulasi ovarium dan pertumbuhan yang tidak sinkron dari folikel
- Membantu menilai bentuk rahim, seperti retroverted atau retroflexed[1,4]
Pemeriksaan USG Transvaginal untuk Kepentingan Diagnostik
Pemeriksaan USG transvaginal merupakan salah satu pemeriksaan diagnostik pada keluhan perdarahan abnormal, nyeri panggul, amenorrhea, hingga infertilitas. Pemeriksaan ini akan digunakan untuk evaluasi sistem urogenital meliputi evaluasi endometrium, uterus, patensi tuba, kandung kemih, serta struktur lainnya yang berkaitan.[1,8]
Pemeriksaan ini juga dapat membantu menilai massa di cavum pelvis. Pemeriksaan USG transvaginal juga dapat dilakukan pada pasien dengan gawat abdomen saat kandung kemih dalam kondisi kosong ataupun pada pasien obesitas, yang tidak memungkinkan untuk dilakukan USG abdomen.[1,8]
USG Transvaginal untuk Persiapan Fertilisasi in Vitro (IVF)
Pada fertilisasi in vitro (teknik bayi tabung), indikasi utama dari USG transvaginal antara lain:
- Evaluasi awal untuk mendeteksi kelainan pada organ pelvis sebelum stimulasi ovulasi, seperti malformasi uterus, leiomyoma, hidrosalping, dan endometrioma
- Memantau pertumbuhan folikel dan memprediksi ovulasi selama siklus pada stimulasi ovulasi termasuk di dalamnya memprediksi kemungkinan terjadinya sindrom hiperstimulasi ovarium
- Evaluasi berbagai faktor pada saat akan dilakukan teknik reproduksi buatan misalnya memprediksi kemungkinan keberhasilan tandur embrio melalui biophysical uterine profile
- Evaluasi pasca stimulasi adanya awal kehamilan dan komplikasinya termasuk kehamilan ektopik dan kehamilan ganda[1,4]
Pemeriksaan USG Transvaginal untuk Kepentingan Intervensi Medis
Indikasi pemeriksaan USG transvaginal untuk kepentingan intervensi medis antara lain:
- Aspirasi ovum pada proses fertilisasi in vitro.
- Aspirasi kista ovarium
- Tata laksana kehamilan ektopik nonbedah
-
Amniosentesis dini dan pengambilan sampel chorion villus
- Transfer embrio transvaginal
- Sonohisterosalpingografi[1,9]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli