Pedoman Klinis Pemasangan Kateter Interkostal
Pedoman klinis pemasangan kateter interkostal (chest tube) atau yang dikenal juga sebagai prosedur tube thoracostomy harus mengacu pada tujuan untuk drainase udara atau cairan dari kavum interpleura, agar paru dapat berekspansi kembali. Contohnya adalah pada kasus pneumothorax, hemothorax, efusi pleura, dan empiema.
Kontraindikasi absolut pemasangan kateter interkostal adalah pasien yang memerlukan emergent thoracotomy. Selain itu, ada juga kontraindikasi relatif seperti koagulopati, infeksi lokal pada area insersi kateter, adhesi pleura, dan bleb paru ekstensif.[2,3,5]
Teknik pemasangan kateter interkostal yang dianjurkan adalah dengan melakukan insersi pada daerah safety triangle, yakni pada intercostal space 4–5 tepat di anterior linea axillaris media.[5,7]
Setelah pemasangan kateter interkostal, pasien harus dipantau setiap 30 menit hingga 2 jam pertama. Bila pasien tetap stabil, lanjutkan observasi per jam selama 2 jam berikutnya. Kemudian, lanjutkan dengan observasi per 4 jam.[9]
Waspadai komplikasi tindakan, baik komplikasi early (<48 jam pascatindakan) seperti perdarahan, trauma organ, malposisi, dan emfisema subkutis, maupun komplikasi late (>48 jam) seperti re-expansion pulmonary oedema (RPO), infeksi, dan empiema.[1-3]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur