Pedoman Klinis Angiografi Paru
Pedoman klinis angiografi paru mencakup pentingnya evaluasi riwayat medis, termasuk kemungkinan alergi terhadap agen kontras dan fungsi ginjal. Persiapkan pasien dengan memberikan informasi yang jelas tentang prosedur, risiko, dan persiapan yang diperlukan, seperti puasa atau penghentian obat tertentu. Pastikan untuk melakukan tes fungsi ginjal jika menggunakan agen kontras.
Prosedur angiografi paru bisa dilakukan dengan Computed Tomography Pulmonary Angiography (CTPA), Invasive Pulmonary Angiography (IPA), ataukah Pulmonary MR angiography (MRA). Pemilihan prosedur disesuaikan dengan skenario klinis masing-masing pasien. Pada kebanyakan kasus, CTPA adalah pilihan pemeriksaan lini pertama, termasuk pada kasus emboli paru.
Pada CTPA, administrasikan 60-150 mL agen kontras dengan laju injeksi sekitar 5 mL/detik, diikuti dengan infus salin untuk mengurangi artefak. Pada IPA, posisikan kateter dengan hati-hati dan, jika diperlukan, gunakan agen trombolitik untuk mengatasi bekuan darah. Untuk MRA paru, pastikan pasien dalam posisi stabil dan atur parameter MRI dengan tepat untuk memperoleh gambar yang berkualitas.
Setelah prosedur, pantau pasien untuk mendeteksi potensi komplikasi seperti reaksi alergi atau perdarahan. Berikan informasi pasca prosedur yang jelas kepada pasien mengenai tanda-tanda komplikasi, serta petunjuk perawatan area akses kateter dan tindak lanjut yang diperlukan.[1,2,16,18]