Komplikasi Barium Enema X-ray
Komplikasi barium enema X-ray jarang terjadi karena prosedur ini relatif aman. Contoh komplikasi yang dapat terjadi adalah perforasi kolorektal, impaksi barium atau obstruksi usus, intravasasi barium, reaksi alergi, dan barium peritonitis.[3,4,8-10]
Perforasi Kolorektal
Angka kejadian perforasi kolorektal adalah 2–4 kasus per 10.000 pasien. Studi lain melaporkan insidensi 0,02–0,23% dengan mortalitas mencapai 50%. Komplikasi ini terutama terjadi secara iatrogenik, misalnya akibat pemasukkan kateter secara paksa, hiperinflasi balon, dan peningkatan tekanan berlebih saat penyuntikan kontras. Komplikasi ini juga bisa sekunder dari kelemahan dinding kolorektum.
Pasien dengan riwayat kelainan usus akan lebih mudah mengalami perforasi daripada pasien dengan usus normal. Faktor risikonya adalah riwayat inflammatory bowel disease, divertikulitis akut, kolorektal obstruktif, tindakan bedah sebelumnya, usia lanjut, atau sedang menjalani pengobatan kortikosteroid.[3,15]
Intravasasi Barium
Intravasasi barium adalah masuknya barium ke dalam pembuluh darah. Hal ini jarang terjadi tetapi dapat menyebabkan mortalitas hingga 67%. Intravasasi barium pernah dilaporkan terjadi karena kateter tidak sengaja dimasukkan ke dalam vagina, sehingga barium masuk ke pleksus vena vagina.
Beberapa faktor risiko intravasasi barium adalah usia lanjut, gangguan otot perineum, atrofi vagina, confusion, penggunaan kateter balon, obesitas, perforasi kolon atau vagina, riwayat operasi kolon sebelumnya, dan tekanan pengisian yang tinggi. Intravasasi barium dapat menyebabkan emboli paru, syok hipovolemik, disseminated intravascular coagulopathy, hingga kematian.[9,15]
Hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas terhadap barium jarang terjadi. Barium tidak aktif secara kimia. Namun, beberapa barium diformulasikan bersama zat aditif, seperti penstabil, pelapis, pengawet, dan perubah viskositas, baik dari bahan alami maupun sintetis. Zat-zat ini dapat menginduksi reaksi hipersensitivitas.[7]
Reaksi hipersensitivitas lebih sering terjadi pada kontras ganda daripada tunggal. Kebanyakan reaksinya bersifat ringan, yaitu urtikaria dan pruritus. Akan tetapi, eritema multiforme, komplikasi respirasi, anafilaksis, angioedema, dan kematian juga bisa terjadi.[7]
Peritonitis
Barium peritonitis merupakan komplikasi yang jarang tetapi berpotensi mengancam nyawa. Insidensi peritonitis setelah prosedur barium enema adalah 2–8 kasus per 10.000 pemeriksaan. Kejadian ini berkaitan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi karena kontaminasi zat kimia barium pada peritoneum reaksinya cukup berat.[10]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli