Indikasi Barium Enema X-ray
Indikasi barium enema X-ray adalah mendeteksi abnormalitas struktural atau fungsional di kolon dan rektum, misalnya pada kanker kolorektal, penyakit divertikular, fistula kolon, inflammatory bowel disease, dan penebalan lapisan kolon.[1,3]
Selain itu, barium enema X-ray juga dapat digunakan untuk evaluasi sindrom obstruksi intestinal distal, evaluasi temuan klinis yang kurang jelas dari metode lain (seperti kolonoskopi atau CT scan), evaluasi volvulus kolon, dan deteksi polip kolon. Tindakan ini juga dapat dilakukan untuk memeriksa integritas anastomosis rektal dan evaluasi perioperatif untuk perencanaan tindakan bedah dan follow-up.[1]
Pada anak-anak, indikasi barium enema adalah untuk menentukan etiologi nyeri perut, konstipasi, dan komplikasi serta terapi inflammatory bowel disease. Tindakan ini juga dapat digunakan untuk evaluasi intususepsi dan evaluasi obstruksi usus bagian bawah pada neonatus (seperti penyakit Hirschsprung, ileus mekonium, atresia usus, dan small left colon syndrome atau meconium plug).[11]
Indikasi Barium Enema Berdasarkan The Royal College of Radiologists
The Royal College of Radiologists mengindikasikan barium enema bila ada perubahan konsistensi tinja menjadi lebih encer dengan atau tanpa perdarahan rektum persisten selama 6 minggu (suspek atau probable neoplasia kolorektal). Pemeriksaan lini pertama untuk kondisi ini sebenarnya adalah kolonoskopi, tetapi alternatif lainnya adalah barium enema.
The Royal College of Radiologists juga mengindikasikan barium enema pada kasus hematochezia kronik atau rekuren jika endoskopi tidak dapat dilakukan. Selain itu, prosedur ini dapat dilakukan untuk follow-up inflamasi usus besar jangka panjang, terutama bila kolonoskopi tidak dapat dilakukan atau hasilnya tidak konklusif. Barium enema juga bisa dilakukan untuk evaluasi obstruksi usus besar akut.[3]
Indikasi Barium Enema Berdasarkan Jenis Tekniknya
Barium enema kontras tunggal diindikasikan pada pasien yang sulit mobilisasi (sehingga sulit diubah posisinya dengan cepat dan efektif) dan pada kasus striktur yang hanya perlu diketahui posisi dan panjangnya. Selain itu, teknik ini juga diindikasikan untuk evaluasi divertikulitis akut (bila tidak tersedia CT scan), evaluasi fistula kolon, dan evaluasi kebocoran pascaoperasi kolon.[6]
Di sisi lain, barium enema kontras ganda bersifat lebih sensitif untuk deteksi patologi mukosa, sehingga lebih diindikasikan untuk penapisan kanker kolorektal, lesi polipoid kecil atau flat carpet lesion (villous tumor) kolon, penyakit Crohn, dan kolitis ulseratif.[7]
Indikasi Terapeutik Barium Enema
Meskipun jarang digunakan untuk tujuan terapeutik dan lebih sering digunakan untuk tujuan diagnostik, barium enema dapat dilakukan untuk tata laksana beberapa kondisi berikut:
- Intususepsi, di mana terapi konservatif dengan barium, udara, atau saline enema sering efektif untuk anak-anak dengan intususepsi
- Volvulus, di mana barium enema mungkin efektif untuk mengurangi volvulus kolon pada anak-anak meskipun terapi definitif pada kondisi ini adalah reseksi segmen dan anastomosis primer
- Divertikulum dengan perdarahan refrakter, di mana barium enema dosis tinggi bersifat sama efektif dengan hemostasis endoskopik untuk mencegah rekurensi perdarahan divertikular[3,12,13]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli