Pendahuluan Barium Enema X-ray
Barium enema X-ray adalah pemeriksaan radiologi menggunakan kontras tunggal maupun ganda untuk mengevaluasi kolon, misalnya pada penyakit divertikular, fistula kolon, kanker kolorektal, dan kegagalan kolonoskopi. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memvisualisasikan kolon dengan berbagai sudut pandang dan dengan dosis radiasi seminimal mungkin.[1]
Barium enema diindikasikan untuk memeriksa karakteristik struktural dan fungsional saluran cerna bawah, seperti menegakkan diagnosis nyeri perut, perubahan bowel habit, dan penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya. Pemeriksaan ini juga dapat mengevaluasi penyebab perdarahan saluran cerna, seperti kanker kolorektal, divertikulitis, dan inflammatory bowel disease.[2–4]
Gambar 1. Hasil Barium Enema X-ray.
Prosedur barium enema X-ray bersifat noninvasif dan relatif cepat dikerjakan karena hanya membutuhkan alat radiografi dan media kontras. Selain itu, pemeriksaan ini cukup cost effective, tidak memerlukan anestesi, dan mudah ditemukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Akan tetapi, barium enema X-ray mulai jarang dilakukan seiring dengan semakin majunya teknologi pencitraan seperti CT scan dan MRI.[2,5]
Barium enema dapat dilakukan dengan teknik kontras tunggal atau ganda. Barium enema kontras tunggal hanya membutuhkan barium saja tetapi barium enema kontras ganda membutuhkan pemberian udara atau karbon dioksida (CO2). Keduanya mempunyai kemampuan untuk menampilkan kelainan intramural dan ekstrinsik pada colon yang mungkin sulit terlihat dengan kolonoskopi.[2,3,5–7]
Barium enema adalah prosedur yang relatif aman. Komplikasi barium enema jarang terjadi tetapi dapat berupa perforasi kolorektal, impaksi barium atau obstruksi usus, intravasasi barium, reaksi alergi, dan barium peritonitis.[3,4,8–10]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli