Komplikasi Fluoroskopi
Komplikasi prosedur fluoroskopi terutama akibat efek radiasi, yang dapat timbul dan bermanifestasi akut atau kronik. Komplikasi fluoroskopi sama dengan risiko penggunaan sinar x-ray umumnya, yang bersifat radiasi ionisasi. Namun, risiko komplikasi fluoroskopi lebih tinggi karena paparan X-ray yang serial dan dosis radiasi yang lebih tinggi daripada prosedur radiologi biasa.[1,21]
Dosis radiasi berbeda-beda untuk setiap pasien, tergantung indikasi prosedur fluoroskopi yang dilakukan. Prosedur yang membutuhkan waktu lama, seperti pemasangan stent, menyebabkan paparan radiasi yang lebih besar.[1,21]
Komplikasi Akut
Komplikasi akut adalah komplikasi yang bermanifestasi segera setelah pasien menjalani prosedur fluoroskopi. Contoh komplikasi akut adalah:
Luka bakar pada area kulit yang terkena sinar X-ray secara langsung
- Reaksi anafilaksis
Konstipasi pada pasien yang menjalani prosedur saluran cerna, yaitu barium enema atau barium swallow[1,6,7,21]
Komplikasi Jangka Panjang
Komplikasi jangka panjang/kronik akibat paparan radiasi dari prosedur fluoroskopi adalah risiko kanker. Terutama pada area yang mengalami paparan radiasi secara berulang.[1,21]
Komplikasi Cairan Kontras
Prosedur fluoroskopi membutuhkan cairan kontras, yang dapat dimasukkan melalui jalur peroral, enema, atau intravena. Komplikasi umum yang dapat terjadi akibat pemakaian cairan kontras adalah reaksi alergi. Sedangkan komplikasi akibat pemakaian cairan kontras pada saluran cerna adalah gangguan saluran cerna, berupa konstipasi, abdominal pain, dan distensi abdomen.[2,6,7,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati