Pedoman Klinis Fluoroskopi
Fluoroskopi adalah teknik pencitraan menggunakan sinar x-ray secara terus menerus. Gambaran hasil pemeriksaan ini dapat dipantau langsung dari monitor, sehingga klinisi dapat memperoleh gambaran organ yang bergerak secara real-time.[1-3]
Beberapa pedoman klinis presedru fluoroskopi yang utama adalah:
- Tindakan harus dilakukan berdasarkan indikasi medis yang jelas dan tepat, serta mempertimbangkan aspek manfaat yang melebihi risiko komplikasi yang mungkin terjadi[3,4,15]
- Fluoroskopi harus diupayakan untuk dilaksanakan dengan paparan radiasi yang minimal serta waktu yang sesingkat mungkin[3,4,15]
- Setiap petugas harus ditekankan mengenai pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD), dan memahami protokol keamanan saat prosedur fluoroskopi dilakukan. Terutama saat mengoperasikan C-Arm pada mobile fluoroscopy[17,25]
- Protokol keamanan termasuk menjaga jarak minimal 2 meter dari sumber X-ray, menjauhkan tangan yang tidak terlindungi APD sedapat mungkin dari sumber x-ray, memposisikan image intensifier sedekat mungkin dengan tubuh pasien, serta menggunakan collimator untuk mengurangi pancaran radiasi gelombang x-ray[17,25]
- Tindakan ini membutuhkan persetujuan dari pasien, berupa informed consent. Penjelasan lengkap terkait tujuan, teknik, risiko komplikasi, dan rencana follow up harus diberikan dengan baik[2,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati