Alo Dok!Terima kasih atas pertanyaannya. Saya coba berbagi informasi, untuk goal penurunan berat badan yang paling penting adalag prinsip defisit kalori harian, maksudnya kalori keluar (aktivitas, latihan fisik dan olahraga) diharapkan lebih besar dari kalori asupan. Untuk pilihan jenis olahraga juga disesuaikan kepada masing-masing pasien. Bicara tentang HIIT vs low impact duration training, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. HIIT, salah satunya lebih dipilih untuk pasien dengan kondisi tanpa keluhan muskuloskeletal bagian bawah yang memiliki waktu exercise lebih sedikit. Low impact long duration akan lebih cocok untuk pasien dengan BMI yang tinggi disertai faktor risiko cedera inflamasi lutut, misalnya. Dan masih banyak benefit serta risiko lain dari masing-masing metode. Perlu pemantauan jumlah kalori agar goal dapat tercapai.Informasi mengenai HIIT dari American College of Sports Medicine bisa coba Dokter akses di:https://www.google.com/url?sa=t&;source=web&rct=j&url=https://www.acsm.org/docs/default-source/files-for-resource-library/high-intensity-interval-training.pdf%3Fsfvrsn%3Db0f72be6_2&ved=2ahUKEwiQpN7Zg83uAhV54HMBHUEKBd4QFjAAegQIBBAC&usg=AOvVaw0Dj7qlkx7wd8EWzVAtULqw