Pendahuluan Metamizole
Metamizole adalah obat analgesik nonnarkotik yang umumnya digunakan untuk manajemen nyeri berat, seperti nyeri setelah operasi dan nyeri kolik renal, yang diakibatkan oleh penyakit batu ginjal.
Metamizole mempunyai aktivitas antipiretik, antirematik, analgesik, dan spasmolitik sehingga dapat digunakan juga untuk mengatasi nyeri akibat berbagai etiologi, kondisi spastik terutama pada saluran cerna, dan demam yang refrakter terhadap terapi lain.[1-4]
Efek samping metamizole umumnya berhubungan dengan saluran cerna, dengan gejala seperti mual dan nyeri ulu hati. Beberapa negara melarang peredaran metamizole karena berisiko mengakibatkan agranulositosis, tetapi di Indonesia, obat ini masih dipasarkan. Efek samping lainnya adalah anemia aplastik dan reaksi hipersensitivitas, seperti syok anafilaksis, toxic epidermal necrolysis (TEN), dan sindrom Steven-Johnson.[5]
Mekanisme analgesik metamizole berkaitan dengan inhibisi siklooksigenase-3 (COX-3) serta aktivasi sistem opioidergic dan kanabinoid. Meski menginhibisi COX-3, metamizole tidak termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Mekanisme spasmolitik pada metamizole berkaitan dengan reduksi sintesis inositol fosfat, yang mengakibatkan inhibisi pelepasan Ca2+ intraseluler.
Metamizole merupakan pirazol yang disubstitusi pada C-4 oleh kelompok metil(sulfometil)amino, derivat antipirin. Metamizole adalah prodrug yang langsung terurai setelah konsumsi oral.[3,4]
Sinonim: metampiron, dipyrone, metamizolum, methamizole, novamine sulfone
Nama kimia: [(2,3-Dimetyl-5-oxo-1-phenyl-3-pyrazolin-4-yl)-metylamino]metanesulfonic acid
Tabel 1. Deskripsi Singkat Metamizole
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Analgesik, antipiretik, antiinflamasi nonsteroid, antipirai[2] |
Subkelas | Analgesik nonnarkotik, COX-3 inhibitor[2] |
Akses | Resep |
Wanita hamil | FDA: Tidak disetujui, sebelumnya terdaftar dengan kategori C untuk kehamilan trimester pertama dan kedua dan kategori D untuk kehamilan trimester ketiga TGA: Tidak ada |
Wanita menyusui | Diekskresikan ke dalam ASI, tidak dianjurkan[7] |
Anak-anak | Sesuai petunjuk dosis[8] |
Infant | Sesuai petunjuk dosis[8] |
FDA | Not approved[9] |
Penulisan pertama oleh: dr. Krisandryka