Formulasi Epinefrin
Formulasi epinefrin atau adrenalin adalah solusio injeksi 1 mg/mL. Obat ini juga kadang dikombinasikan dalam satu sediaan dengan lidocaine sebagai anestesi lokal. Epinefrin umumnya diberikan melalui injeksi intravena, intramuskular, subkutan, atau intraokular.
Bentuk Sediaan
Secara global, epinefrin tersedia dalam bentuk sediaan autoinjektor untuk penggunaan intramuskular atau subkutan (konsentrasi 0,3 mg/0,3 mL), solusio injeksi 0,1 mg/mL, dan solusio injeksi 1 mg/mL. Di Amerika Serikat, dulunya tersedia juga sediaan inhalasi oral untuk asma, tetapi saat ini sediaan tersebut sudah tidak ada karena penggunaan untuk asma sudah digantikan dengan agen lain yang lebih selektif dan lebih rapid acting. Di Indonesia, sediaan yang tersedia adalah solusio injeksi 1 mg/mL.[2,3,6]
Cara Penggunaan
Epinefrin dapat diadministrasikan secara intravena, intramuskular, subkutan, maupun intraokular. Pemberian secara intravena dan intraokular membutuhkan dilusi terlebih dahulu.
Pemberian Intravena
Sebelum pemberian intravena, epinefrin 1 mg/mL dapat didilusi dalam 1000 mL cairan dextrose 5% atau dalam 1000 mL cairan dextrose 5% dan normal saline 0,9%. Dilusi hanya dengan cairan normal saline saja tidak disarankan, karena dextrose diperlukan untuk mencegah oksidasi dan kehilangan potensi obat. Hasil dilusi adalah larutan dengan konsentrasi epinefrin 1 mcg/mL.
Epinefrin diberikan melalui injeksi intravena secara lambat sambil memonitor kondisi hemodinamik pasien atau diberikan melalui infus kontinu. Pemberian secara injeksi intravena perlu dilakukan dengan hati-hati karena lebih berisiko overdosis dan berisiko menimbulkan efek samping kardiovaskular. Infus sebaiknya diberikan lewat vena besar. Hindari catheter tie-in karena obstruksi sirkulasi di sekitar tube dapat menyebabkan stasis dan peningkatan konsentrasi lokal obat.[2,3,6]
Pemberian Intramuskular dan Subkutan
Injeksi intramuskular dan subkutan dilakukan di paha bagian anterolateral. Injeksi di bokong, jari, kaki, dan tangan tidak direkomendasikan. Pastikan jarum yang digunakan untuk injeksi intramuskular berukuran cukup panjang agar injeksi benar mencapai otot. Pada pasien anak-anak, pegang tungkai agar tidak bergerak selama injeksi. Hindari injeksi berulang pada tempat yang sama karena dapat menimbulkan nekrosis.[2,3,6]
Pemberian Intraokular
Epinefrin harus didilusi sebelum administrasi intraokular. Dilusi epinefrin 1 mg/mL ke dalam 100–1000 mL cairan irigasi mata, sehingga konsentrasi epinefrin menjadi 1 mcg/mL atau 10 mcg/mL.[2,3,6]
Cara Penyimpanan
Sediaan epinefrin dalam vial yang belum dibuka sebaiknya disimpan pada suhu 20–25 derajat Celsius dalam wadah tertutup dan bebas dari cahaya matahari. Vial sebaiknya tidak dibekukan dan tidak disimpan dalam kulkas. Namun, sediaan yang sudah didilusi dapat disimpan dalam suhu ruangan 25 derajat Celsius atau disimpan dalam kulkas dengan suhu 4 derajat Celsius.[1,2]
Kombinasi dengan Obat Lain
Solusio injeksi epinefrin sering dikombinasikan dengan lidocaine sebagai anestesi lokal. Epinefrin dilaporkan dapat memperpanjang durasi agen anestesi lokal.[1,2]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur