Formulasi Idarubicin
Formulasi idarubicin sebagai antineoplastik tersedia dalam bentuk oral dan injeksi intravena. Namun, di Indonesia hanya ada dalam bentuk injection powder for solution.[9,12,13,15,16]
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan idarubicin dalam bentuk oral dan injeksi intravena, yakni:
- Kapsul: 5 mg, 10 mg, 25 mg
- Injection powder for solution: 1 mg/vial, 5 mg/vial, 10 mg/vial, 20 mg/vial
- Injection solution: 1 mg/mL, 10 mg/10mL, 20 mg/20mL[3,13,15,16]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan idarubicin ada secara oral dan ada secara intravena. Pada penggunaan secara intravena harus benar-benar mengikiti protokol cara penggunaan untuk menghindari adanya efek samping yang ditimbulkan.[17,19,20]
Oral
Cara mengonsumsi idarubicin adalah kapsul harus ditelan utuh dengan sedikit air dan tidak boleh dihisap, digigit atau dikunyah, dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Bila cara mengonsumsi tidak sesuai dengan aturan, maka efek farmakokinetik tidak dapat ditentukan sehingga dapat meningkatkan toksisitas idarubicin.[13,15,17]
Intravena
Untuk sediaan powder for injection, serbuk idarubicin harus diencerkan menggunakan aquades hingga diperoleh konsentrasi 1 mg/mL. Proses pelarutan dilakukan di bawah tekanan negatif untuk meminimalkan pembentukan aerosol selama rekonstitusi, oleh karena itu perhatian harus diberikan saat jarum dimasukan.[19-20]
Pemberian idarubicin diberikan secara injeksi dalam larutan sodium chloride injection atau dextrose 5% injection. Pilih pembuluh darah besar, injeksi dilakukan menggunakan butterfly needle atau alat lain yang sesuai.[19-20]
Bila serbuk (injection powder for solution) atau larutan (injection solution) secara tidak sengaja mengenai bagian tubuh lainnya karena dapat timbul reaksi yang merugikan pada kulit, untuk itu kulit yang terkena harus dicuci bersih dengan sabun dan air, jika terkena mata teknik irigasi standar harus segera digunakan. Penggunaan kacamata, sarung tangan, dan gaun pelindung dianjurkan selama persiapan dan pemberian obat.[19-20]
Perlu perhatian khusus dalam melakukan aspirasi saat penyuntikan secara intravena, karena ekstravasasi dapat terjadi dengan atau tanpa sensasi menyengat atau terbakar. Jika tanda atau gejala ekstravasasi terjadi, injeksi atau infus harus segera dihentikan dan dimulai kembali di vena lain.
Jika diketahui atau diduga telah terjadi ekstravasasi subkutan, lakukan kompres es intermiten (1/2 jam segera, kemudian 1/2 jam 4 kali per hari selama 3 hari) ditempatkan di atas area ekstravasasi dan pada ekstremitas yang terkena diposisikan lebih tinggi. Karena reaksi ekstravasasi dapat terjadi secara progresif, area injeksi harus sering diperiksa, tanda-tanda reaksi lokal seperti nyeri, eritema, edema atau bengkak. Jika ulserasi terjadi atau ada nyeri persisten yang parah di tempat ekstravasasi, eksisi luas awal pada area yang terkena dapat dipertimbangkan.[19-20]
Cara Penyimpanan
Cara penyimpanan idarubicin pada suhu 15–30°Celsius, dan lindungi dari cahaya. Larutan yang dilarutkan stabil secara fisik dan kimia selama 72 jam (3 hari) di bawah pendinginan 2–8°Celsius, dan pada suhu ruangan yang terkontrol 5–30°Celsius. Buang larutan yang tidak digunakan dengan cara yang tepat.[19-20]