Indikasi dan Dosis Irbesartan
Indikasi irbesartan adalah untuk pasien dengan hipertensi. Selain itu, irbesartan dapat digunakan untuk menangani gagal jantung kongestif dan nefropati diabetik. Dosis inisial irbesartan adalah 150 mg per oral sehari sekali.[3,12]
Antihipertensi
Irbesartan merupakan pilihan obat antihipertensi baik pada orang dewasa maupun anak usia ≥ 6 tahun. Tekanan darah yang diturunkan dapat mengurangi risiko kejadian kardiovaskular, terutama stroke dan infark miokard. Irbesartan sebagai obat antihipertensi dapat digunakan sebagai monoterapi maupun terapi kombinasi.[1,3,12]
Dewasa
Dosis irbesartan pada orang dewasa adalah 150 mg per oral sekali sehari. Dosis rumatan sebagai antihipertensi berkisar antara 150 hingga 300 mg per oral sehari sekali. Dosis maksimal irbesartan adalah 300 mg/hari.[3]
Pada pasien dewasa dengan hipertensi, irbesartan menjadi salah satu pilihan terapi. Irbesartan dapat dikombinasikan dengan antihipertensi lain, seperti hydrochlorothiazide.[1]
Anak
Pada anak-anak, irbesartan dapat digunakan sebagai antihipertensi pada usia 6-12 tahun. Irbesartan dapat diberikan pada anak dengan dosis hingga 4,5 mg/kgBB/hari.
Pada anak di atas 12 tahun, diberikan irbesartan dengan dosis serupa dewasa, yaitu 150 mg per oral sehari sekali serta dapat ditingkatkan hingga 300 mg per hari.
Pada anak usia di bawah 6 tahun, keamanan serta efikasi irbesartan belum diketahui.[3,10]
Nefropati Diabetik
Irbesartan dapat diberikan pada pasien dengan nefropati diabetik pada diabetes mellitus tipe 2 dan hipertensi, peningkatan serum kreatinin, dan proteinuria. Dosis irbesartan yang dapat diberikan sebesar 75 hingga 300 mg/hari per oral. Pada studi Irbesartan Diabetic Nephropathy Trial (IDNT) dilaporkan bahwa irbesartan dapat menurunkan progresivitas nefropati atau gangguan ginjal stadium lanjut.[10]
Sindrom Koroner Akut (Off Label)
Irbesartan digunakan sebagai terapi alternatif dari angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEI), seperti captopril, pada pasien yang tidak bisa mentoleransi ACEI. Penggunaan irbesartan nampaknya tidak meningkatkan risiko angioedema pada populasi pasien ini.[14]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Penggunaan pada kehamilan tidak diperbolehkan. Jika pasien yang mengonsumsi irbesartan diketahui hamil, maka terapi harus dihentikan segera. Penggunaan irbesartan dapat menyebabkan oliguria yang mencederai bahkan menimbulkan kematian janin.[1,2]
Gangguan Ginjal
Perubahan fungsi ginjal dapat menyebabkan irbesartan tidak dapat menghambat sistem renin-angiotensin dengan maksimal. Namun, pada pasien gangguan ginjal ringan hingga berat tidak diperlukan penyesuaian dosis, kecuali pasien dalam kondisi hipovolemia.
Pemantauan pada pasien gangguan ginjal tetap harus dilakukan, terutama pemeriksaan periodik pada kadar kalium dan serum kreatinin. Pada pasien dengan gangguan ginjal yang menjalani hemodialisis, dosis irbesartan dimulai dari dosis paling rendah yaitu 75 mg per oral sehari sekali.[3,10]
Gangguan Hati
Pasien dengan gangguan hati juga tidak memerlukan dosis penyesuaian pada pemakaian irbesartan.[3]
Lansia
Pada pasien lansia, pemberian irbesartan dimulai dengan dosis terapi awal yaitu 75 mg per oral sehari sekali pada pasien usia di atas 75 tahun.[1,3,6,12]