Indikasi dan Dosis Nizatidine
Indikasi nizatidine adalah untuk ulkus peptikum, ulkus duodenum, dan gastroesophageal reflux disease (GERD). FDA juga menyetujui penggunaan nizatidine untuk esofagitis yang didiagnosis melalui endoskopi.[3,7]
Ulkus Peptikum dan Ulkus Duodenum
Nizatidine dapat digunakan untuk penatalaksanaan ulkus peptikum dan ulkus duodenum.[3,7]
Ulkus Peptikum Benigna
Sebelum memulai terapi, perlu dipastikan bahwa pasien tidak mengalami ulserasi gaster maligna. Dosis yang direkomendasikan adalah 300 mg per hari per oral; dapat diberikan sebagai dosis terbagi 150 mg 2 kali sehari, ataupun 300 mg sekali sehari sebelum tidur. Obat diberikan selama 4 hingga 8 minggu.[4,7]
Ulkus Duodenum Aktif
Pemberian yang direkomendasikan adalah 300 mg per hari per oral diberikan sekali sehari sebelum tidur. Cara pemberian alternatif adalah dalam dosis terbagi, yaitu 150 mg diberikan 2 kali sehari.[7]
Rumatan Ulkus Duodenum
Pada ulkus duodenum yang sudah sembuh, nizatidine dapat diberikan dalam dosis rumatan 150 mg sekali sehari sebelum tidur.[7]
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Pada kasus gastroesophageal reflux disease (GERD), nizatidine diberikan untuk mengatasi heartburn, erosi, dan ulserasi. Dosis yang direkomendasikan adalah 150 mg diberikan per oral 2 kali sehari. Obat diberikan paling lama 12 minggu.[4,7]
Esofagitis
Untuk esofagitis yang telah dikonfirmasi dengan endoskopi, nizatidine dapat diberikan dalam dosis 150 mg per oral dua kali sehari.[7]
Dosis Anak
Keamanan dan efikasi nizatidine pada anak berusia di bawah 12 tahun belum diketahui. Pada pasien anak di atas 12 tahun, nizatidine dapat diberikan dalam dosis 150 mg per oral dua kali sehari. Dosis maksimal adalah 300 mg per hari, dengan durasi pemberian maksimal adalah 8 minggu.[7]
Untuk tata laksana esofagitis akibat ulkus peptikum, terdapat data yang menunjukkan bahwa dosis nizatidine 10 mg/kg/hari dibagi 2 dosis, diberikan selama 8 minggu, memiliki efikasi lebih baik dibandingkan plasebo. Studi ini melibatkan anak usia 6 bulan hingga 8 tahun. Meski demikian, studi ini memiliki jumlah sampel yang kecil sehingga masih diperlukan studi lebih lanjut dengan kekuatan bukti lebih baik.[10]
Penyesuaian Dosis pada Insufisiensi Ginjal
Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Penyesuaian dilakukan berdasarkan klirens kreatinin sebagai berikut:
- 20-50 ml/menit: 150 mg/hari; untuk rumatan 150 mg berselang 1 hari
- < 20 ml/menit: 150 mg berselang 1 hari; untuk rumatan 150 mg setiap 3 hari sekali[4,7]