Pengawasan Klinis Bismuth Subgallate
Pengawasan klinis bagi pasien-pasien yang menggunakan bismuth subgallate adalah pengawasan terhadap terjadinya toksisitas bismut dan ensefalopati. Pengawasan terhadap fungsi hepar dan ginjal mungkin diperlukan, apalagi bila akan digunakan dalam jangka waktu yang lama. [1-5,12]
Overdosis
Overdosis bismuth subgallate biasanya terjadi pada pasien-pasien yang menggunakan obat dalam jangka panjang, dengan dosis yang sering kali melebihi rekomendasi. Pasien-pasien dengan gangguan ginjal juga diketahui memiliki peningkatan konsentrasi bismut dalam darah, namun tidak menimbulkan efek samping. Meskipun demikian, penggunaan bismut pada pasien-pasien ini khususnya dalam jangka waktu yang lama memerlukan pengawasan khusus.[1-5,12,17]
Overdosis bismut biasanya ditandai dengan neurotoksisitas. Beberapa gejala dari neurotoksisitas akibat bismut yaitu kebingungan, kontraksi otot repetitif, hilangnya koordinasi motorik, perubahan kesadaran, dan gangguan artikulasi. Selain itu, overdosis bismut juga dikaitkan dengan terjadinya osteoporosis dan gangguan ginjal. Beberapa gejala seperti mual, muntah, dan nyeri perut biasa terjadi mendahului gejala gangguan ginjal dan neurotoksisitas.[1-5,12,17]
Gejala-gejala dari overdosis bismut biasanya membaik dengan penarikan atau penghentian konsumsi bismut. Oleh karenanya, pada kasus-kasus di mana overdosis bismut dicurigai, penggunaan terapi bismut harus dihentikan secepatnya. Tidak terdapat prosedur yang sudah direkomendasikan secara pasti untuk penanganan pasien-pasien overdosis bismut karena kejadiannya yang jarang. Hemodialisis, diuresis, dan penggunaan agen-agen kelasi seperti dimercaprol mungkin dapat meningkatkan eliminasi bismut dari tubuh, namun belum terbukti secara klinis dapat memberikan keuntungan yang jelas. [1-5,12,17]