Indikasi dan Dosis Filgrastim
Indikasi filgrastim adalah untuk mengatasi neutropenia pada pasien yang mengalami mielosupresi akibat kemoterapi atau radioterapi. Indikasi filgrastim yang telah disetujui FDA adalah:
- Mengurangi insidensi infeksi akibat febrile neutropenia pada pasien yang mendapat kemoterapi mielosupresif
- Meminimalisir waktu pemulihan neutrofil dan durasi demam setelah induksi atau konsolidasi kemoterapi pada pasien dewasa dengan leukemia
- Memperpendek durasi neutropenia dan sekuele terkait neutropenia pada pasien dengan keganasan nonmyeloid yang menjalani kemoterapi mieloablasi diikuti transplantasi sumsum tulang
- Memobilisasi sel progenitor hematopoetik ke darah perifer untuk leukaferesis pada pasien yang menjalani terapi dan pengambilan sampel sel progenitor darah perifer
- Penggunaan kronik untuk menurunkan insidensi dan durasi sekuele neutropenia pada pasien dengan neutropenia kronik derajat berat
- Menurunkan durasi dan keparahan neutropenia pada pasien dengan radiation-induced myelosuppression setelah mengalami insiden radiologi atau nuklir[2,3,10]
Pasien Kanker yang Menerima Kemoterapi Mielosupresi atau Induksi dan Konsolidasi untuk Acute Myeloid Leukemia (AML)
Filgrastim diindikasikan untuk mengurangi kejadian infeksi yang disebabkan oleh febrile neutropenia pada pasien dengan malignansi nonmieloid yang mendapat kemoterapi mielosupresi. Filgrastim juga diindikasikan untuk mempercepat peningkatan neutrofil dan mengurangi durasi demam pada pasien acute myeloid leukemia (AML) yang mendapat kemoterapi induksi atau konsolidasi. Filgrastim tidak dapat diberikan dalam 24 jam sebelum atau setelah kemoterapi sitotoksik.[2,3]
Dewasa
Dosis awal yang dianjurkan adalah 5 μg/kg/hari. Pemberian dapat dilakukan dengan injeksi harian secara subkutan, infus intravena selama 15-30 menit, atau infus intravena kontinyu.
Pertimbangkan kenaikan dosis 5 μg/kg untuk tiap siklus kemoterapi. Pertimbangkan untuk menghentikan filgrastim jika absolute neutrophil count (ANC) meningkat hingga lebih dari 10.000/mm³.[2]
Anak-anak
Diindikasikan untuk mengurangi durasi neutropenia berat yang berhubungan dengan febrile neutropenia pada pasien pediatrik yang berusia ≥1 bulan dengan malignansi nonmieloid yang mendapat obat antikanker mielosupresif.
Dosis yang diberikan adalah 5 μg/kg/hari secara subkutan, infus durasi 15-30 menit, atau infus kontinyu.[2,3,7]
Pasien Kanker yang Mendapat Transplantasi Sumsum Tulang
Filgrastim diindikasikan untuk mengurangi durasi neutropenia dan febrile neutropenia pada pasien dengan malignansi nonmyeloid yang menerima kemoterapi sitotoksik dosis tinggi diikuti dengan transplantasi sumsum tulang.
Anak dan Dewasa
Dosis yang direkomendasikan pada dewasa dan anak-anak adalah 10 μg/kg/hari yang diberikan sebagai infus intravena selama 4-24 jam. Dosis filgrastim disesuaikan berdasarkan respons peningkatan neutrofil pada pasien.
Jangan berikan dalam 24 jam sebelum atau setelah kemoterapi sitotoksik. Penyesuaian dosis yang direkomendasikan adalah:
- Saat ANC > 1000/mm3 (1,0 x 10⁹/L) selama 3 hari berturut-turut: Kurangi menjadi 5 μg/kg/hari
- Jika ANC tetap >1000/mm3 (1,0 x 10⁹/L) selama 3 hari selanjutnya: stop filgrastim
- Jika ANC menurun hingga kurang dari 1000/mm3 (1,0 x 10⁹/L): Berikan kembali filgrastim dengan dosis 5 μg/kg/hari[2,3,7]
Pasien dengan Neutropenia Kronik Berat
Filgrastim diindikasikan untuk mengurangi durasi dari sekuele neutropenia (demam, infeksi, ulkus orofaring) pada pasien neutropenia kongenital, neutropenia siklik, atau neutropenia idiopatik. Sebelum memulai terapi filgrastim pada pasien dengan neutropenia kronik, diagnosis neutropenia kronik berat (severe chronic neutropenia atau SCN) harus ditegakkan dengan mengevaluasi morfologi dan kariotipe sumsum tulang.
Dosis Awal
Dosis awal yang direkomendasikan untuk neutropenia kongenital adalah:
- Dewasa: 6 μg/kg tiap 12 jam subkutan
- Anak-anak: 6 μg/kg/hari yang diberikan dalam dua dosis terbagi
Dosis awal yang direkomendasikan untuk neutropenia idiopatik atau siklik adalah:
- Dewasa dan anak: 5 μg/kg injeksi subkutan setiap hari[2,3,7]
Penyesuaian Dosis
Setelah 1 atau 2 minggu, dosis awal bisa disesuaikan berdasarkan klinis pasien. Dosis dapat dinaikkan setengahnya atau dikurangi setengahnya. Dosis disesuaikan untuk mempertahankan average neutrophil count antara 1,5 hingga 10 x 10⁹/L. Dosis harus diturunkan jika ANC lebih dari 10 x 10⁹/L dan menetap selama 1-2 minggu.[2,3]
Pasien yang Terpapar Radiasi dengan Dosis Mielosupresi
Filgrastim diindikasikan untuk meningkatkan angka kesintasan pada pasien yang terpapar radiasi dengan dosis mielosupresi secara akut (hematopoietic syndrome of acute radiation syndrome).
Pemberian dapat dilakukan pada dewasa, anak, dan bayi berusia >7 bulan. Dosis yang direkomendasikan adalah 10 μg/kg/hari, diberikan sebagai injeksi subkutan. Mulai terapi segera setelah pasien dicurigai atau diketahui mendapat radiasi dengan dosis lebih dari 2 Gy.[2]
Pasien dengan Infeksi HIV
Dosis awal yang direkomendasikan adalah 1 μg/kg/hari diberikan secara subkutan setiap hari. Dosis dapat dinaikkan hingga 5 μg/kg/hari sampai jumlah neutrofil normal (ANC ≥ 2,0 x 10⁹/L) tercapai dan dapat dipertahankan.[3,11]
Penggunaan Off Label pada Pasien Dewasa
Filgrastim juga digunakan secara off label pada beberapa kasus, misalnya hepatitis alkoholik berat dan anemia pada sindrom mielodisplastik.
Hepatitis Alkoholik Berat
Data dari sebuah uji klinis kecil tanpa penyamaran mengindikasikan bahwa filgrastim dapat digunakan secara aman dan efektif bagi pasien dengan hepatitis alkoholik berat. Filgrastim dilaporkan dapat meningkatkan fungsi hepar dan kesintasan pada populasi pasien ini.
Dalam studi ini, filgrastim diberikan secara subkutan dengan dosis 5 μg/kg setiap 12 jam selama 5 hari berturut-turut, dikombinasikan dengan tata laksana standar, terapi nutrisi, dan terapi penunjang lainnya.[13]
Anemia pada Sindrom Mielodisplastik
Pedoman tata laksana sindrom mielodisplastik primer dari LeukemiaNet Eropa merekomendasikan filgrastim, dikombinasikan dengan epoetin, sebagai terapi yang efektif untuk penatalaksanaan anemia pada sindrom mielodisplastik. Dosis yang dianjurkan adalah 300 μg per minggu dalam 2-3 dosis terbagi.[14]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja