Pengawasan Klinis Imipramine
Pengawasan klinis pada pasien imipramine adalah pemantauan ketat terhadap perubahan klinis pasien, reaksi terhadap terapi, dan keperluan penyesuaian atau perubahan dosis. Imipramine umumnya membutuhkan waktu 4-5 minggu sebelum menghasilkan efek terapeutik. Dosis imipramine yang melebihi 300 mg berpotensi menyebabkan efek samping signifikan.[4]
Pemantauan Klinis
Beberapa hal yang perlu dipantau selama mengonsumsi imipramine adalah pemeriksaan darah lengkap, tekanan darah, laju nadi, elektrolit, glukosa darah, berat badan, dan indeks masa tubuh.
Imipramine bisa menyebabkan peningkatan dan penurunan glukosa darah. Pasien dengan riwayat penyakit jantung, pasien lanjut usia, atau pasien yang mendapatkan imipramine dalam dosis yang lebih tinggi dari biasanya memerlukan pemeriksaan EKG baseline dan ketika dibutuhkan selama terapi.
Penghentian Terapi
Penggunaan antidepresan, termasuk imipramine, selama lebih dari 3 minggu memerlukan tapering off sebelum obat dapat dihentikan. Durasi terapi maksimal termasuk penurunan dosis bertahap adalah 3 bulan. Dosis harus diturunkan bertahap untuk mencegah gejala putus zat dan relaps.
Pemantauan Risiko Bunuh Diri
Pasien yang mengonsumsi imipramine berpotensi mengalami ide dan perilaku bunuh diri. Beberapa gejala yang bisa ditemukan adalah kecemasan, perburukan depresi, agitasi, serangan panik, iritabel, agresif, insomnia, hipomania, dan mania. Apabila ditemukan gejala ini, maka direkomendasikan mengganti terapi dengan obat lain. Pasien depresi bipolar berpotensi mengalami gejala manik apabila diberikan imipramine.[1,2,5]