Indikasi dan Dosis Imipramine
Indikasi imipramine adalah untuk menghilangkan gejala depresi dan sebagai terapi tambahan sementara dalam mengurangi enuresis pada anak usia 6 tahun ke atas.
Indikasi
Indikasi imipramine yang telah disetujui adalah terapi depresi pasien dewasa dan enuresis pada anak.
Penggunaan Off Label
Imipramine juga digunakan secara off label untuk mengelola gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia. Penggunaan off label lainnya mencakup agen lini kedua untuk ADHD pada anak dan remaja; pengelolaan bulimia nervosa; serta manajemen jangka pendek episode depresi akut pada gangguan bipolar dan schizophrenia. Obat ini juga digunakan untuk pengobatan gangguan stres akut dan post traumatic stress disorder, serta pengobatan simtomatik neuralgia postherpetik dan neuropati diabetik.[1]
Dosis Dewasa
Dosis yang lebih rendah direkomendasikan untuk pasien lanjut usia dan remaja. Dosis yang lebih rendah juga dianjurkan untuk pasien rawat jalan dibandingkan dengan pasien rawat inap yang akan berada di bawah pengawasan.
Dosis dimulai dengan rendah dan ditingkatkan secara bertahap. Peningkatan dosis dilakukan hati-hati sembari memperhatikan respon klinis dan bukti intoleransi. Setelah pasien mengalami remisi, pengobatan pemeliharaan mungkin diperlukan. Gunakan dosis pemeliharaan terendah yang akan mempertahankan remisi.
Dewasa
Dosis dewasa yang biasa digunakan pada pelayanan rawat inap adalah 100 mg/hari dalam dosis terbagi. Secara bertahap ditingkatkan menjadi 200 mg/hari sesuai kebutuhan. Jika tidak ada respons setelah 2 minggu, dosis dapat ditingkatkan menjadi 250 hingga 300 mg/hari.
Jika pasien dirawat jalan, maka dosis yang biasa digunakan adalah 75 mg/hari, dapat ditingkatkan bertahap menjadi 150 mg/hari. Dosis lebih dari 200 mg/hari tidak dianjurkan. Dosis pemeliharaan ada dalam kisaran 50 hingga 150 mg/hari.
Remaja dan Lansia
Dosis untuk remaja dan lansia adalah 30 sampai 40 mg/hari. Dosis ditingkatkan bertahap sesuai respon klinis dan toleransi pasien. Umumnya tidak melebihi 100 mg/hari.[5]
Dosis Anak
Imipramine pada anak hanya digunakan untuk enuresis nokturnal. Keamanan dan efikasi imipramine pada kondisi selain enuresis nokturnal belum diketahui.[1,5,7]
Dosis awal yang disarankan adalah 25 mg/hari untuk anak usia 6 tahun ke atas. Obat diberikan 1 jam sebelum tidur.
Jika respons yang memuaskan tidak terjadi dalam waktu 1 minggu, tingkatkan dosis menjadi 50 mg setiap malam pada anak di bawah 12 tahun. Anak di atas 12 tahun dapat menerima hingga 75 mg setiap malam. Dosis harian lebih besar dari 75 mg tidak meningkatkan efikasi dan justru meningkatkan risiko efek samping.
Perhatian Khusus
Dosis harus diturunkan secara bertahap. Tidak disarankan penghentian secara tiba-tiba karena dapat meningkatkan risiko rekurensi.
Dosis tidak disarankan melebihi 2,5 mg/kg/hari. Hal ini karena terdapat risiko perubahan EKG.
Keamanan dan efikasi pada anak di bawah usia 6 tahun belum diketahui.[5]
Penghentian Terapi
Tapering off diperlukan ketika akan menghentikan penggunaan antidepresan, termasuk imipramine. Hal ini utamanya dilakukan jika obat digunakan dalam waktu melebihi 3 minggu.
Penghentian imipramine dosis tinggi secara mendadak akan menyebabkan malaise, menggigil, pilek, dan nyeri otot. Durasi terapi maksimal termasuk penurunan dosis bertahap adalah 3 bulan. Dosis harus diturunkan bertahap untuk mencegah gejala putus zat dan relaps.[1,5,7]
Overdosis
Overdosis pada penggunaan imipramine terjadi ketika meningkatkan dosis lebih dari dosis maksimal. Dosis toksik dari imipramine umumnya terjadi ketika imipramine diberikan dalam dosis tunggal melebihi 5 mg/kg. Gejala overdosis yang terjadi adalah:
- Gejala pada sistem saraf pusat: mengantuk, agitasi, ataksia, gelisah, hingga kejang
- Gangguan jantung: hipotensi, takikardia, pemanjangan QRS, aritmia
- Gangguan pernapasan: depresi napas
- Gangguan gastrointestinal: anoreksia, stomatitis, konstipasi, muntah
- Gejala lain: demam, berkeringat, anuria, oliguria[1,4,9]
Pemantauan pasien minimal dilakukan selama 6 jam. Masa ini bisa diperpanjang apabila ditemukan tanda-tanda toksisitas.
Tata Laksana Overdosis Imipramine
Pasien dengan gejala overdosis membutuhkan tata laksana suportif. Tindakan pertama adalah memastikan patensi jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi. Selanjutnya dilakukan koreksi hipoksia dan asidosis apabila terjadi. Dekontaminasi dengan kumbah lambung. ditambahkan dengan pemberian arang aktif bisa dilakukan setelah memastikan patensi jalan napas, terutama pada pasien dengan penurunan kesadaran. Pasien dengan depresi napas mungkin membutuhkan intubasi dan ventilasi mekanik.[1,4,9]
Natrium bikarbornat bisa diberikan pada gangguan irama jantung. Terapi ini mengembalikan fungsi kanal natrium, meningkatkan pH, dan meningkatkan ekskresi obat. Target pH serum adalah 7,45 hingga 7,55.
Pemberian benzodiazepine atau antikejang lain direkomendasikan sebagai terapi awal pada pasien dengan kejang. Tanda vital dan EKG harus dipantau selama perawatan. Tidak ada perbedaan tata laksana pada dewasa dan anak.[4,5,9]