Pendahuluan Hipertensi Perioperatif
Hipertensi perioperatif merupakan peningkatan tekanan darah yang terjadi baik preoperasi, intraoperasi, atau pasca operasi. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai hal, misalnya riwayat hipertensi sebelumnya, jenis operasi yang dilakukan, induksi anestesi, nyeri, kehamilan (preeklampsia/eklampsia), serta gangguan organ seperti jantung, ginjal, dan otak. Hipertensi perioperatif dapat menimbulkan komplikasi kardiovaskuler, neurologis, atau renal. Oleh karena itu, dibutuhkan terapi dan penanganan yang tepat untuk mengatasinya.
Penanganan hipertensi perioperatif meliputi tiga aspek: pencegahan, terapi suportif, dan terapi farmakologis.
-
Pencegahan pada pasien dengan riwayat hipertensi sebelumnya berupa pemberian obat antihipertensi long acting beberapa hari sebelum operasi sampai pagi menjelang operasi. Pada operasi elektif, pencegahan juga dapat dilakukan dengan menunda operasi sampai tekanan darah terkontrol.
-
Terapi suportif bertujuan untuk mengontrol faktor-faktor saat operasi yang berhubungan dengan hipertensi perioperatif. Contohnya, pemberian analgesik untuk mengatasi nyeri akut intraoperatif, pemberian terapi oksigen untuk kontrol saturasi oksigen pasien, serta manajemen elektrolit dan suhu pasien.
- Terapi farmakologis berupa pemberian obat antihipertensi untuk menjaga tekanan darah optimal intraoperatif, di antaranya nicardipine, labetolol, enalapril, esmolol, fenoldopam, dan hidralazin.