Sekitar 20-30% pasien malignant hyperthermia dapat mengalami komplikasi. Komplikasi yang paling umum terjadi pada malignant hyperthermia meliputi gangguan miokardium, gangguan ginjal, dan penurunan kesadaran. Selain itu, edema paru, disseminated intravascular coagulation (DIC), disfungsi hati, dan sindrom kompartemen juga merupakan komplikasi yang dapat terjadi.

Pemberian farmakoterapi dantrolene secara dini mengurangi risiko komplikasi pada malignant hyperthermia. Penundaan pemberian dantrolene setiap 30 menit sejak gejala pertama muncul dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi hampir dua kali lipat.[2,6,12]

Setiap peningkatan suhu tubuh sebesar 2°C juga dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi sebesar hampir tiga kali lipat. Risiko komplikasi malignant hyperthermia seperti DIC dapat meningkat seiring dengan peningkatan suhu tubuh menjadi sekitar 40-41°C. Insiden komplikasi lebih tinggi pada pasien dengan skoring Clinical Grading Scale Malignant Hyperthermia atau CGS > 35.[6,12]

Prognosis

Apabila penatalaksanaan malignant hyperthermia segera dilakukan dengan tepat dan cepat maka pemulihan total dapat diharapkan. Sebelum dantrolene direkomendasikan sebagai farmakoterapi malignant hyperthermia, angka mortalitas akibat malignant hyperthermia mencapai >70%.  Namun saat ini, setelah penggunaan dantrolene sebagai farmakoterapi malignant hyperthermia, angka mortalitas turun menjadi < 5%.[6,12]

Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra