Prognosis Ruptur Esofagus
Prognosis ruptur esofagus baik bila terdiagnosis dan dilakukan tindakan kurang dari 24 jam. Prognosis ditentukan juga dari lokasi ruptur dan komplikasi yang terjadi.[6]
Komplikasi
Mortalitas ruptur esofagus meningkat karena esophagus memiliki struktur dan lokasi yang unik, yang menyebabkan bakteri dan enzim digestif dapat masuk ke mediastinum. Hal ini menyebabkan terjadinya komplikasi sebagai berikut:
- Mediastinitis dapat menyebabkan pembentukan abses secara lokal
Empiema dan abses intratorakal
- Sepsis
- Gagal napas
- Syok dan multiple organ dysfunction syndrome[2,6,8]
Prognosis
Prognosis ruptur esofagus memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi, apabila diagnosis dan tata laksana tidak dilakukan dengan baik. Mortalitas lebih tinggi jika terjadi ruptur esofagus spontan, ruptur esofagus yang terdiagnosis >24 jam, dan pada pasien yang memiliki gangguan struktur esofagus. Prognosis ruptur iatrogenik lebih baik dibandingkan dengan ruptur esofagus spontan, karena biasanya dapat terdiagnosis lebih dini sehingga dapat ditangani dengan segera. Hasil penelitian Ryom, et al pada tahun 2011 di Denmark menyatakan bahwa ruptur esofagus servikal memiliki mortalitas yang lebih rendah dibanding ruptur esofagus di level torakal atau abdominal.[2,6,8]