Pendahuluan Peripheral Artery Disease
Peripheral artery disease (PAD) atau penyakit arteri perifer adalah kondisi di mana terjadi gangguan aliran darah pada tungkai atau lengan akibat sumbatan atau oklusi pembuluh darah perifer. Secara definisi medis, PAD merupakan penyakit arteri progresif yang ditandai dengan stenosis atau oklusi arteri sedang-besar pada berbagai arteri selain dari arteri yang memperdarahi jantung dan otak.
Gejala umum PAD meliputi nyeri ekstremitas, klaudikasio, dan berkurangnya kekuatan denyut. Namun, PAD bisa juga bersifat asimtomatik. Jika aliran darah ke ekstremitas berkurang signifikan, dapat terjadi critical limb ischemia, dengan gejala nyeri saat beristirahat atau tissue loss akibat ulserasi atau gangren yang akan memerlukan amputasi.[1,2]
Penyebab tersering PAD adalah aterosklerosis, yakni ketika plak aterosklerotik menyebabkan oklusi atau stenosis arteri sehingga aliran darah ke ekstremitas berkurang. PAD lebih sering ditemukan pada ekstremitas bawah dibandingkan ekstremitas atas dan sekitar 80-90% kejadian terjadi pada arteri femoralis dan poplitea. Faktor risiko terjadinya PAD adalah diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia, merokok dan usia di atas 65 tahun.
Salah satu pemeriksaan fisik untuk membantu diagnosis PAD adalah ankle-brachial index (ABI), yakni perbandingan antara tekanan darah di tungkai dan lengan. Selain itu, pemeriksaan radiologi juga diperlukan untuk mendiagnosis PAD, memantau keberhasilan terapi, dan mencegah rekurensi. Beberapa modalitas pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah USG dupleks (DUS), magnetic resonance angiography (MRA), digital subtraction angiography (DSA), dan computed tomography angiography (CTA).[1,3]
Terapi mencakup pengendalian faktor risiko, seperti berhenti merokok, modifikasi gaya hidup, dan penggunaan antihipertensi dan antilipidemia. Pada kasus simtomatik, obat antitrombotik seperti rivaroxaban, clopidogrel, dan aspirin dapat diberikan. Pada beberapa kasus, revaskularisasi invasif mungkin diperlukan.[3,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Imanuel Natanael Tarigan