Diagnosis Dermatitis Stasis
Diagnosis dermatitis stasis dapat ditegakkan secara klinis melalui anamnesis gejala gatal, nyeri, bengkak, dan perubahan warna kulit, serta melalui pemeriksaan fisik status lokalis pada area yang terlibat. Penting untuk membedakan dermatitis stasis akut dan kronis. Pada kondisi akut sering dijumpai edema akut atau perburukan dengan eritema, bulla, serta vesikel. Sementara itu, pada kondisi kronis, sering dijumpai eritema dan hiperpigmentasi dengan peninggian tidak teratur.[2]
Anamnesis
Anamnesis pada dermatitis stasis terutama mengarah pada gejala yang dialami pasien dan riwayat penyakit pasien. Keluhan utama yang sering disampaikan oleh pasien yaitu gatal, nyeri, bengkak, dan perubahan warna kulit pada area yang terlibat. Keluhan lain meliputi kram, kesemutan, dan rasa tidak nyaman pada tungkai bawah.[2,4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)