Etiologi Dermatitis Stasis
Etiologi dermatitis stasis adalah hipertensi vena yang disebabkan oleh aliran retrograde akibat inkompetensi katup vena, destruksi katup, atau obstruksi sistem vena. Hipertensi vena mengakibatkan penumpukan darah vena pada tungkai bawah dan selanjutnya mengakibatkan munculnya gejala dan tanda dermatitis stasis.[5]
Faktor Risiko
Faktor risiko dermatitis stasis yaitu genetik, varises, hipertensi, obesitas, riwayat operasi vena, kehamilan, gagal jantung kongestif, dan gagal ginjal. Selain itu, faktor risiko lain adalah postur tubuh tinggi, aktivitas fisik minimal, pekerjaan atau kebiasaan berdiri yang lama, usia >50 tahun, dan jenis kelamin wanita. Tabel 1 menunjukkan rangkuman faktor risiko terjadinya dermatitis stasis.[1,2]
Tabel 1. Faktor Risiko Dermatitis Stasis
Faktor Risiko | |
● Usia lanjut (biasanya >50 tahun) ● Jenis kelamin wanita ● Kehamilan ● Obesitas ● Duduk dan berdiri lama ● Tekanan darah tinggi ● Gagal jantung ● Gagal ginjal | ● Edema kronis ● Varises vena ● Operasi vena tungkai ● Riwayat cedera tungkai ● Riwayat selulitis ● Riwayat bekuan darah di tungkai (misalnya deep vein thrombosis) ● Riwayat keluarga penyakit vena ● Riwayat imobilitas jangka panjang |
Sumber: Yosipovitch G, et al. 2023.
Dermatitis stasis lebih sering terjadi pada pasien obesitas dan/atau hamil, terutama multigravida, karena adanya beban tambahan pada vena di tungkai bawah. Pasien dengan imobilitas mengalami penurunan tonus dan kontraktilitas otot pada tungkai bawah. Kesulitan dalam menggerakkan otot betis seperti pada riwayat trauma dapat mengakibatkan perubahan aliran vena.[3]