Epidemiologi Dermatitis Stasis
Epidemiologi dermatitis stasis berkaitan erat dengan kasus insufisiensi vena kronis sebagai etiologi utama penyakit ini. Prevalensi insufisiensi vena kronis diperkirakan sangat beragam berdasarkan berbagai data epidemiologi tergantung pada karakteristik klinis dan gaya hidup populasi yang diuji.[2]
Global
Prevalensi global dermatitis stasis diperkirakan mencapai 6–7% pada usia >50 tahun dan prevalensi berkorelasi positif dengan usia. Pada suatu studi ditemukan prevalensi dermatitis stasis mencapai 1,4% dari 773 individu berusia ≥15 tahun dengan varises vena. Sementara penelitian lain menunjukkan dermatitis stasis sebesar 6,2% dari 4.099 individu berusia ≥65 tahun.[2,4]
Indonesia
Data prevalensi dermatitis stasis di Indonesia belum ada.
Mortalitas
Data mortalitas terkait dermatitis stasis masih terbatas karena jarang berkaitan dengan mortalitas, kecuali bila terdapat komplikasi lebih lanjut. Akan tetapi, dermatitis stasis dapat menyebabkan morbiditas yang meliputi penurunan kualitas hidup, gangguan psikologis hingga disabilitas. Pasien dermatitis stasis umumnya memiliki varises vena yang menyebabkan gangguan kosmetik, ketidaknyamanan, nyeri, hilangnya pekerjaan, hingga disabilitas. Kualitas hidup lebih rendah dari populasi umum akibat keterbatasan aktivitas fisik dan keluhan nyeri.[2]