Prognosis Dermatitis Stasis
Prognosis dermatitis stasis secara umum baik tetapi hingga saat ini hanya bisa dikontrol dan belum dapat disembuhkan. Komplikasi yang dapat terjadi meliputi ulkus tungkai, akroangiodermatitis, lipodermatosklerosis, infeksi sekunder, dermatitis kontak alergi dan autoeksimatisasi.[3,4]
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi sebagai perburukan dari dermatitis stasis meliputi ulkus tungkai, akroangiodermatitis, dan lipodermatosklerosis. Selain itu dapat pula terjadi komplikasi seperti infeksi sekunder, dermatitis kontak alergi (DKA) dan autoeksimatisasi (reaksi id).[3]
Penelitian menunjukkan bahwa risiko perburukan dari dermatitis stasis menjadi ulkus vena mencapai 1–2% per tahun. Ulkus vena dapat terjadi sebagai ulkus tunggal maupun majemuk dan paling sering terjadi pada area malleolus medial. Ulkus vena terjadi akibat aliran darah yang tidak lancar serta diperburuk dengan peningkatan mediator proinflamasi pada mikrosirkulasi.[3,4]
Pasien dermatitis stasis juga dapat mengalami perburukan menjadi akroangiodermatitis (pseudo-Sarcoma Kaposi). Pada kasus dengan kecurigaan komplikasi ini diperlukan tindakan biopsi kulit untuk penegakan diagnosis pasti. Selanjutnya, infeksi sekunder dapat terjadi akibat kerusakan sawar kulit yang menjadi port de entry bagi mikroba patogen.[2,3]
Pada dermatitis stasis kronis dapat terjadi lipodermatosklerosis yang merupakan suatu panikulitis fibrosis berat pada jaringan subkutan dan menunjukkan gambaran “botol sampanye terbalik” pada tungkai. Gambaran khas berupa plak indurasi pada malleolus medial yang dapat sangat nyeri pada fase akut, dengan bentuk kronis berupa indurasi kulit dan hiperpigmentasi tungkai.[2,3]
Dermatitis kontak alergi dapat terjadi karena penetrasi alergen melalui sawar epidermal yang rusak juga akibat kontak dengan alergen yang digunakan selama terapi. Autoeksimatisasi, disebut juga “reaksi id”, merupakan suatu onset persebaran erupsi yang sangat gatal, eritem, morbiliformis atau papulovesikular sebagai respon terhadap stimulus. Erupsi yang terjadi seringkali terletak jauh dari stimulus.[3]
Prognosis
Prognosis dermatitis stasis secara umum baik tetapi saat ini hanya bisa dikontrol dan belum dapat disembuhkan. Pasien dengan penyakit ini dapat mengalami citra diri yang negatif hingga gangguan psikis akibat tampilan kosmetik yang kurang baik. Secara umum pasien akan mengalami penurunan kualitas hidup akibat laju kekambuhan yang tinggi serta keterbatasan gerak.[4]