Epidemiologi Herpes Genital
Epidemiologi herpes genital mencapai angka 417 juta orang terinfeksi oleh HSV 2 di dunia dengan rentang usia 15–49 tahun. Sedangkan HSV 1 menyerang 3.709 juta orang dengan rentang usia 0–49 tahun.
Global
HSV 1 di dunia pada tahun 2012 diperkirakan menyerang 3709 juta orang dari semua kelas usia antara 0-49 tahun dengan prevalensi sebesar 67% dan memiliki kecenderungan meningkat seiring dengan bertambahnya kelas usia. Prevalensi terbanyak terdapat di Afrika (87%), diikuti secara berurutan oleh Eastern Mediterania (75%), Western Pacific (73–74%), Eropa (61–69%), Asia Tenggara (58–59%) dan paling rendah adalah Amerika (40–50%).
Pada tahun yang sama, HSV 2 di dunia menyerang 417 juta orang pada kelas usia 15–49 tahun dengan rincian 267 juta adalah wanita dan 150 juta adalah pria, dengan kecenderungan prevalensi meningkat seiring meningkatnya kelas usia. Prevalensi tertinggi terjadi di Afrika (38%), Amerika (19%), Mediterania Timur (15%), Pasifik Barat (13%), Eropa (10%), dan Asia Tenggara (8%).[8–10]
Di Swiss, 20–30 % wanita hamil terjangkit virus HSV 2. Pada wanita hamil yang pernah terinfeksi virus HSV, 75% pernah mengalami minimal 1 kali reaktivasi virus. Kasus herpes genital sangat jarang terjadi pada neonatal, sekitar 1 dari 3200 kelahiran di Amerika Serikat. Mayoritas neonatal herpes di dunia disebabkan oleh virus HSV 1, seiring dengan peningkatan prevalensi HSV 1 pada kasus herpes genital.[11]
Indonesia
Sampai saat ini belum ditemukan data prevalensi herpes genital di Indonesia, sama hal nya seperti prevalensi pada herpes simpleks di Indonesia.
Mortalitas
Angka mortalitas pada herpes genital mengarah pada herpes genital pada neonatal dengan multi organ involvement (angka mortalitas mencapai 30%). Sebuah penelitian di Amerika menyebutkan bahwa tidak ditemukan kasus kematian pada bayi yang mengalami infeksi lokal pada kulit, mata, atau mulut.
Mortalitas terbesar terjadi pada bayi yang mengalami diseminasi penyakit, 26 dari 46 bayi meninggal (57%, dengan relative risk 33). Infeksi HSV pada sistem saraf pusat juga memberikan angka mortalitas yang cukup besar, 11 dari 71 bayi (15%, relative risk 5,8).[1,12,13]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli