Edukasi dan Promosi Kesehatan Phytophotodermatitis
Edukasi dan promosi kesehatan phytophotodermatitis terutama berfokus pada pencegahan paparan terhadap tumbuhan fototoksik dan radiasi ultraviolet secara langsung. Contoh tanaman yang bisa menyebabkan kondisi ini adalah jeruk nipis, lemon, seledri, dan wortel. Individu yang berisiko tinggi disarankan menggunakan peralatan yang melindungi tubuh saat beraktivitas di dekat tanaman, seperti sepatu bot dan sarung tangan panjang ketika bertani atau berkebun.[1-3]
Edukasi Pasien
Pada pasien dengan phytophotodermatitis, dokter perlu menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi akibat kontak dengan tumbuhan tertentu, seperti jeruk, seledri, atau tanaman lain yang mengandung senyawa fotosensitif, diikuti oleh paparan sinar matahari. Edukasi tentang cara mengenali tumbuhan pemicu dan hindari kontak langsung, terutama saat berada di luar ruangan.
Jika kulit sudah terpapar, edukasi pasien untuk segera mencuci area tersebut dengan sabun dan air untuk mengurangi risiko reaksi. Pasien juga perlu menghindari paparan lebih lanjut terhadap matahari pada area kulit yang terdampak untuk mencegah gejala memburuk.
Selain itu, penting bagi dokter untuk mengedukasi pasien tentang perawatan, seperti cara penggunaan kortikosteroid topikal, pelembap, dan krim tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan UV lebih lanjut. Pasien juga perlu diberi tahu bahwa hiperpigmentasi bisa bertahan selama beberapa minggu hingga bulan, tetapi akan memudar seiring waktu.[1,2]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan phytophotodermatitis ditekankan pada edukasi masyarakat terkait berbagai jenis tumbuhan yang memiliki kandungan fototoksik dan pentingnya menghindari kontak langsung terhadap tumbuhan tersebut. Selain itu, edukasi juga perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan oleh paparan sinar matahari.[4]
Penggunaan Pelindung
Penggunaan pelindung seperti sarung tangan, baju berlengan panjang, celana panjang, dan alas kaki yang menutupi keseluruhan kaki, terutama disarankan pada individu berisiko, seperti petani dan pendaki gunung.
Pekerja yang berisiko tinggi terpapar tumbuhan dengan kandungan fototoksik, disarankan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan yang menutupi lengan bawah, pakaian berlengan panjang berbahan tahan air, celana panjang, alas kaki yang menutupi keseluruhan kaki, masker untuk mencegah inhalasi, serta goggles untuk mencegah iritasi mata.[1,2]
Pertolongan Pertama Jika Terpapar Tumbuhan Fototoksik
Individu yang hendak bepergian pada siang hari disarankan untuk menggunakan tabir surya spektrum luas untuk mencegah kerusakan kulit. Selain itu, penggunaan baju berlengan panjang, topi, dan kacamata juga saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari dapat mencegah kulit terbakar sinar matahari.[1,2]
Kandungan fototoksik seperti psoralen atau furanocoumarins harus terabsorbsi ke dalam kulit untuk dapat diaktivasi oleh sinar ultraviolet A, yang mana memakan waktu sekitar 30–120 menit. Jika paparan tumbuhan fototoksik dapat teridentifikasi secara cepat, kulit perlu segera dibersihkan dengan air dan sabun untuk mencegah reaksi fotokimia terjadi.[1-5]