Patofisiologi Tinea Unguium
Patofisiologi tinea unguium melibatkan infeksi dermatofita pada kuku. Organisme penyebab tinea unguium dapat ditemukan pada karpet hotel, pemandian umum, dan benda-benda yang sering digunakan bersama. Transmisi dermatofita antrofilik terjadi dari satu individu ke individu lain, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Penularan sering terjadi di antara anggota keluarga. Beberapa bentuk spora di alam bebas dapat bertahan hidup dan memiliki kemampuan menginfeksi hingga 5 tahun.
Pada kebanyakan kasus, tinea unguium didahului oleh tinea pedis yang asimptomatik dengan karakteristik hiperkeratosis. Seiring dengan berjalannya waktu, lingkungan yang lembab dan adanya lesi mikro atau tekanan pada kuku, dapat merobek lapisan subungual sehingga terjadi penetrasi dermatofita ke dasar kuku.[6,7]
Adanya infiltrasi dermatofita pada dasar kuku menyebabkan infeksi akut yang memicu respon inflamasi derajat rendah. Jika tidak diobati, infeksi akan berkembang ke fase kronik yang menyebabkan distrofi total pada kuku. Secara histologi akan didapatkan gambaran spongiosis, akantosis, papillomatosis, edema, dan hiperkeratosis pada kuku.[7]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri