Etiologi Ketoasidosis Diabetik
Etiologi ketoasidosis diabetik (KAD) atau diabetic ketoacidosis yang paling sering adalah infeksi, penyakit penyerta, dan kepatuhan minum obat yang buruk pada pasien dengan diabetes mellitus. Selain itu, pembedahan, trauma, dehidrasi, dan aktivasi sistem kontra-regulator juga meningkatkan kemungkinan KAD, jika insulin tidak disesuaikan dengan adekuat.[1,5]
Sebagian besar kasus terjadi pada diabetes melitus (DM) tipe 1, namun pada beberapa negara KAD pada DM tipe 2 terjadi pada 50% kasus, bergantung pada riwayat keluarga dan ras.[1,5]
Faktor Risiko
Faktor risiko KAD termasuk usia dan status sosioekonomi pasien, komorbiditas atau penyakit penyerta, kosumsi obat-obatan yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat, serta peningkatan kadar HbA1c.
Usia
Risiko KAD meningkat setelah usia 5 tahun pada anak-anak dan menetap pada kelompok usia 13 dan 25 tahun. Setelah itu, risiko KAD menurun seiring dengan penambahan usia.[5]
Status Sosioekonomi
Terdapat bukti yang mendukung bahwa sosioekonomi di pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 and diabetes mellitus tipe 2 merupakan faktor risiko mayor pada KAD. Beberapa indikator sosioekonomi seperti tingkat sosioekonomi rendah, daerah yang terbelakang, tingkat pemasukan rendah, tunawisma, dan tidak memiliki asuransi kesehatan adalah faktor risiko dari KAD.[5]
Penyakit Penyerta
Penyakit penyerta seperti kejadian serebrovaskular, pankreatitis, infark miokardium, dan infeksi seperti pneumonia ataupun infeksi saluran kemih, diketahui sebagai pencetus dari KAD. Selain itu, terdapat bukti yang konsisten pada anak-anak, remaja, dan dewasa bahwa adanya gangguan psikiatri terutama gangguan makan, gangguan depresi, atau skizofrenia adalah faktor risiko dari KAD. Patogen penyebab tersering infeksi pada ketoasidosis diabetik adalah Klebsiella pneumoniae.[4,5]
Obat-obatan
Obat yang dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat seperti kortikosteroid, thiazide, dan agen simpatomimetik seperti dobutamin dan terbutalin serta antipsikotik atipikal seperti clozapine dapat memicu KAD. Pasien dengan DM tipe 1 yang menggunakan analog amfetamin dapat terjadi KAD akibat peningkatan kadar katekolamin.[4]
Peningkatan HbA1c
Kadar HbA1c yang tinggi berhubungan dengan angka KAD yang tinggi pada usia berapapun. HbA1c antara 7,5% dan 8,9% memiliki risiko 2,4 kali lipat pada KAD (OR 2,40, 95% CI 1,99–2,90), dan HbA1c ≥9,0% memiliki risiko 8 kali lipat (OR 8,04, 95% CI 6,72–9,62), keduanya dibandingkan dengan kontrol glikemik yang optimal <7,5%. Peningkatan konsentrasi HbA1c menggambarkan masalah pada tatalaksana DM.[5]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati