Edukasi Dan Promosi Kesehatan Ketoasidosis Diabetik
Aspek utama edukasi dan promosi kesehatan untuk penderita ketosidosis diabetik atau diabetic ketoacidosis adalah tata laksana diabetes yang dilakukan dengan benar.
Edukasi Pasien
Beberapa aspek yang perlu disampaikan kepada pasien dan keluarga meliputi cara mengontrol gula darah, cara menggunakan alat pemantauan gula darah serta penggunaan insulin subkutan, dan menyampaikan pencetus KAD serta kapan perlu berkonsultasi dengan profesional.[12]
Ketika edukasi dirasa masih kurang, pendekatan lebih intensif dan multidisiplin seperti intervensi psikologis dan pelatihan individual, dan terapi keluarga dapat dilakukan untuk mengatasi faktor risiko KAD. Selain itu, intervensi medis bertujuan untuk mengontrol penyebab dari KAD (infeksi, optimalisasi terapi insulin) atau komorbid psikiatri juga perlu dilakukan.[5]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pengendalian kadar glukosa dalam darah dengan kontrol yang ketat adalah salah satu upaya dalam mencegah terjadinya ketoasidosis diabetik pada pasien diabetes. Selain itu, tata laksana masing-masing tipe diabetes, yaitu tipe 1 dan 2, seharusnya diterapkan dengan benar dan teratur.
Diperlukan kepatuhan penderita diabetes dalam menjalankan pengobatannya secara baik dan benar. Memonitor secara teratur dan benar kadar glukosa darah dalam jangka panjang adalah langkah yang bijak dalam upaya penanggulangan dini terhadap tiap kemungkinan penyebab kenaikan gula darah.
Pasien juga perlu diedukasi untuk melakukan pemeriksaan keton urin secara berkala, kontrol HbA1C tiap 3-6 bulan, serta follow-up secara teratur. Edukasi lain mencakup pengenalan akan kondisi yang dapat mengakibatkan ketoasidosis diabetik seperti infeksi, dan gejala yang mengarah pada ketoasidosis diabetik serta penanganan awalnya.
Upaya pencegahan dari ketoasidosis diabetik (KAD) adalah secara langsung mengatasi faktori risiko yang dapat dimodifikasi melalui edukasi manajemen diri serta intervensi medis dan psikologis.[5]
Mengatasi Faktor Risiko Yang Dapat Dimodifikasi
Strategi untuk mengatasi beberapa faktor risiko yang dapat dimodifikasi sudah terbukti efektif dalam menurunkan HbA1c, meningkatkan kepatuhan pengobatan, meningkatkan kesehatan mental, dan meningkatkan kemampuan untuk menggunakan teknologi seperti insulin pump atau penggunaan alat pemantauan glukosa kontinu.[5]
Petugas medis mempromosikan kesehatan kepada pasien, dan/atau keluarganya mengenai hal berikut:
- Gaya hidup sehat: tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol
- Aktifitas fisik yang normal dilakukan
- Olahraga teratur
- Tidur yang cukup dan berkualitas
- Tidak menggunakan obat-obatan terlarang atau narkoba
-
Diet ketogenik pada pasien obesitas
- Menghindari konsumsi minuman yang mengandung gula seperti jus, karena meningkatkan kadar glukosa darah[5]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati