Etiologi Diabetes Mellitus Tipe 1
Etiologi diabetes mellitus tipe 1 adalah hancurnya sel beta penghasil insulin di pankreas. Kondisi ini umumnya diakibatkan oleh proses autoimunitas yang melibatkan faktor genetik dan lingkungan.[7]
Faktor Genetik
Terdapat setidaknya 60 lokus gen yang diidentifikasi terlibat dalam etiologi diabetes mellitus tipe 1. Adanya predisposisi genetik tersebut, dibarengi dengan adanya faktor lingkungan, akan menyebabkan sel beta diidentifikasi sebagai autoantigen dan menyebabkan serangan autoimunitas. Beberapa lokus genetik akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Human Leukocyte Antigen
Kompleks histokompatibilitas (MHC) yang biasanya disebut dengan antigen leukosit manusia atau human leukocyte antigen (HLA) yang terletak di kromosom 6 ditemukan terlibat pada sekitar 30-50% kasus diabetes melitus tipe 1.
Gen Insulin
Gen insulin seperti Ins-VNTR dan IDDM2 terletak pada lengan pendek kromosom 11. Gen ini terlibat dalam sekitar 10% kasus diabetes mellitus tipe 1.
Cytotoxic T-Lymphocyte-Associated Protein 4
CTLA4 (cytotoxic T-lymphocyte-associated protein 4) terdapat pada lengan panjang kromosom 2. Bersamaan dengan gen insulin, gen ini terlibat pada sekitar 15% kasus diabetes mellitus tipe 1.
Protein Tyrosine Phosphatase Non-Receptor Type 22
Protein tyrosine phosphatase non-receptor type 22 (PTPN22) menciptakan limfoid tirosil fosfatase yang disebut LYP. LYP fosfatase ini menjadi inhibitor dari aktivasi limfosit T, mencegah aktivasi sel T spontan, yang dinamakan CSK. Mutasi pada PTPN22 ini akan mengakibatkan menurunnya afinitas perlekatan antara LYP ke CSK sehingga dapat mengakibatkan aktivasi sel T yang tidak terkontrol dan reaksi autoimun.
Protein Autoimmune Regulator (AIRE)
Mutasi pada protein autoimmune regulator (AIRE) yang terletak pada lengan panjang kromosom 21 akan memiliki sindrom autoimun poliendokrin 1 (APS 1) yang dapat bermanifestasi sebagai diabetes mellitus tipe 1.
FoxP3
FOXP3 (forkhead box P3) terletak di kromosom X dan menciptakan protein yang disebut scurfin. Disfungsi kongenital pada FoxP3 mengakibatkan penyakit autoimun poliendokrin yang diasosiasikan dengan kromosom X, yang mengakibatkan munculnya penyakit diabetes mellitus tipe 1, alergi, enteropati, dan dermatitis.[4-7]
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan diyakini dapat memicu awitan dari diabetes mellitus tipe 1 pada individu dengan kerentanan genetik. Beberapa faktor lingkungan yang diduga terlibat dalam etiologi diabetes mellitus tipe 1 adalah infeksi virus, vitamin D, dan diet.
Virus
Meskipun telah banyak bukti kuat yang mengaitkan antara virus dengan perkembangan diabetes mellitus tipe 1, belum ada bukti kausatif langsung yang dapat menjelaskan mekanismenya. Infeksi virus oleh enterovirus, seperti coxsackieviruses (CVB) atau echovirus, merupakan infeksi virus dengan implikasi paling kuat sebagai pemicu diabetes mellitus tipe 1.
Vitamin D
Semakin banyak bukti menunjukkan hubungan kuat antara peran vitamin D dengan berbagai proses biologis yang terlibat dalam pengaturan respons imun. Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit autoimun, seperti multiple sclerosis, lupus eritematosus sistemik, dan diabetes mellitus tipe 1.
Diet
Peran faktor diet dalam terjadinya diabetes mellitus tipe 1 masih kontroversial. Sejumlah penelitian memiliki kesimpulan yang bertentangan dan belum ada bukti yang cukup untuk membuktikan efek kausal.
Sebagian studi kohort menunjukkan bahwa durasi menyusui yang singkat (lebih awal dari 2-4 bulan) dan pengenalan dini susu sapi (lebih awal dari 4 bulan) merupakan faktor predisposisi diabetes mellitus tipe 1. Sementara itu, durasi pemberian ASI eksklusif yang lebih lama (lebih dari 4 bulan) merupakan faktor protektif.
Faktor diet lain yang telah diselidiki adalah efek dari diet asam lemak tak jenuh ganda. Sebuah studi observasional di Amerika Serikat menemukan bahwa asupan asam lemak omega-3 berbanding terbalik dengan risiko terjadinya diabetes mellitus tipe 1.[7]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH