Etiologi Gastritis
Etiologi gastritis yang paling sering adalah infeksi Helicobacter pylori. Namun, untuk memudahkan, etiologi gastritis dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu lingkungan (environmental) dan terkait host (host-related). Etiologi selengkapnya dipaparkan pada Tabel 1 dan Tabel 2.[1]
Tabel 1. Etiologi Gastritis dari Lingkungan
Kategori | Mekanisme Patogenik | Agen | Agen Spesifik
|
Lingkungan | Menular | Parasit | Anisakiasis |
Cryptosporidium | |||
Strongyloides stercoralis | |||
Fungi | Mucormycosis | ||
Candidiasis | |||
Actinomyces | |||
Histoplasmosis | |||
Bakteri | Helicobacter pylori | ||
Enterococcus | |||
Treponema pallidum | |||
Virus | Cytomegalovirus | ||
Enterovirus | |||
Epstein-Barr virus | |||
Tidak menular | Kimia | Endogen (asam empedu) | |
Eksogen (alkohol, OAINS, doksisiklin, taxol, lanthanum carbonate) | |||
Fisik | Radiasi |
Sumber: Rugge M, et al. 2020.[1]
Tabel 2. Etiologi Gastritis Terkait Host
Kategori | Mekanisme Patogenik | Agen |
Terkait host | Dimediasi oleh imunitas tubuh | Autoimun |
Alergi | ||
Limfositik | ||
Eosinofilik | ||
Kolagen | ||
Penyakit graft-versus-host | ||
Gangguan imunitas kongenital | ||
Berkaitan dengan penyakit sistemik | Crohn, vaskulitis, sarkoidosis, iskemia | |
Psikologis | Dicetus oleh stres |
Sumber: Rugge M, et al. 2020.[1]
Infeksi Helicobacter Pylori
Gastritis paling banyak disebabkan oleh Helicobacter pylori. Faktor risiko terkena infeksi H. pylori terkait dengan status sosioekonomi, seperti kepadatan rumah, kepadatan penduduk, jumlah saudara kandung, berbagi tempat tidur, dan kurangnya fasilitas air ledeng.
Selanjutnya, juga ditemukan adanya faktor diet dan gaya hidup dimana prevalensi H. pylori lebih banyak ditemukan pada kelompok dewasa yang jarang mengonsumsi sayur dan buah, lebih banyak mengonsumsi makanan yang digoreng, serta jarang mencuci tangan. Selain itu, konsumsi makanan asin juga berkaitan dengan infeksi persisten H. pylori, dimana konsumsi garam yang banyak merupakan mediator perubahan ekspresi gen.[2,4,6]
Transmisi infeksi H. pylori hingga saat ini masih diperdebatkan. Namun, rute-rute yang telah dikemukakan mencakup transmisi manusia ke manusia secara langsung, baik itu oral-oral, gastro-oral, fekal-oral, menyusui, dan jalur iatrogenik. Rute lainnya yang sedang diteliti meliputi melalui air, zoonotik, serta ingesti susu dan sayur mayur yang mentah.[13]
Etiologi Non-Helicobacter pylori
Selain itu, ada juga penyebab gastritis dengan H. pylori negatif. Pada pasien-pasien tersebut, penyebab gastritis dikaitkan dengan merokok, konsumsi alkohol, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti diklofenak atau aspirin, atau konsumsi steroid.[3]
Kondisi Autoimun
Etiologi gastritis lainnya adalah penyakit autoimun, seperti pada orang dengan diabetes mellitus tipe I dan vitiligo.[8]
Etiologi Infeksi Lainnya
Etiologi infeksi gastritis lainnya antara lain:
- Bakteri: Mycobacterium avium-intracellulare, Enterococcus
- Virus: herpes simpleks, cytomegalovirus
- Parasit: Cryptosporidium, Strongyloides stercoralis, atau anisakiasis[8]
Etiologi Noninfeksi Lainnya
Gastritis juga bisa disebabkan oleh refluks asam empedu, radiasi, sarkoidosis, dan vaskulitis.[8]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati