Epidemiologi GERD
Data epidemiologi mengindikasikan bahwa gastroesophageal reflux disease atau GERD memiliki prevalensi lebih rendah di Asia dibandingkan di negara Eropa dan Amerika Serikat. Data epidemiologi nasional GERD di Indonesia masih belum jelas.[10]
Perkiraan epidemiologis dari prevalensi GERD memiliki keterbatasan, karena pasien mungkin menganggap heartburn atau regurgitasi sebagai indikator kunci penyakit. Sementara, pasien dengan bukti objektif GERD, seperti esofagitis atau Barrett esofagus, mungkin tidak memiliki gejala ini.[23]
Global
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)