Diagnosis GERD
Diagnosis gastroesophageal reflux disease atau GERD dapat ditegakkan secara klinis berdasarkan adanya gejala klasik, seperti heartburn, dan respon terhadap terapi empiris penekan asam. Pasien GERD yang membaik dengan terapi empiris tanpa memiliki tanda bahaya tidak memerlukan pemeriksaan penunjang. Sementara itu, apabila gejala refluks menetap setelah pasien diberikan terapi proton pump inhibitor (PPI), seperti omeprazole, dosis tinggi, maka diperlukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui kemungkinan penyebab lain dan deteksi dini komplikasi.[4,10]
Meski demikian, penting untuk dicatat bahwa refluks sesekali adalah normal dan dapat terjadi pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang sehat, paling sering setelah makan besar. Sebagian besar episode berlangsung singkat dan tidak menyebabkan gejala atau komplikasi yang mengganggu.[22]
Anamnesis
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)