Prognosis Intoleransi Laktosa
Prognosis intoleransi laktosa baik bila dilakukan restriksi diet laktosa. Namun, restriksi diet laktosa pada makanan, seperti susu, dapat menyebabkan pasien kekurangan kalsium dan vitamin D sehingga dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
Komplikasi
Komplikasi intoleransi laktosa salah satunya disebabkan oleh modifikasi diet. Laktosa terutama berasal dari produk olahan susu yang merupakan sumber utama kalsium, sehingga restriksi dalam jangka panjang dapat menyebabkan pasien berisiko mengalami defisiensi kalsium dan vitamin D.[1,2]
Osteoporosis
Tulang merupakan tempat menyimpang cadangan kalsium. Untuk menjaga kepadatan tulang dibutuhkan kadar kalsium yang tinggi. Intake rendah kalsium akan menurunkan kadar kalsium di dalam darah. Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang tubuh akan melakukan kompensasi dengan memecah cadangan kalsium di dalam tulang.
Kondisi ini akan menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang (osteopenia) dan berujung pada osteoporosis. Tulang menjadi rapuh dan dapat berujung pada patah tulang panggul, tulang belakang, pelvis, pergelangan tangan, dan bagian tubuh lainnya.
Masalah Gigi
Ketika tubuh kekurangan kalsium, tubuh akan menggunakan cadangan kalsium yang terdapat pada gigi, sehingga memicu timbulnya masalah pada gigi. Kondisi ini akan menyebabkan gigi rapuh dan rusak, iritasi pada gusi, dan lemahnya akar gigi.
Masalah Kulit dan Kuku
Defisiensi kalsium akan menyebabkan peradangan pada kulit sehingga menyebabkan gatal atau kering. Dampak terhadap kuku yang dapat ditimbulkan adalah kuku kering, rapuh, dan rusak. Pada rambut dapat terjadi alopesia dan permukaannya teraba kasar.
Gangguan Kardiovaskular
Kalsium dapat menurunkan risiko terjadinya cardiovascular disease (CVD), dengan menurunkan penyerapan lemak, meningkatkan ekskresi lemak, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dan memperantarai masuknya kalsium kedalam sel. Lowa Women’s Health Study menunjukkan bahwa asupan tinggi kalsium memiliki kaitan dengan berkurangnya angka kematian akibat penyakit jantung iskemik pada wanita menopause.
Prognosis
Prognosis intoleransi laktosa umumnya baik dengan dilakukannya restriksi diet makanan yang mengandung laktosa. Pasien tetap dapat memiliki kualitas hidup yang baik apabila gejala yang ditimbulkan oleh intoleransi laktosa menghilang, etiologi yang mendasari terjadinya defisiensi laktase sekunder ditangani dengan tepat, dan di saat yang bersamaan, kebutuhan harian kalsium dan vitamin D tetap terpenuhi.[1,15]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini