Penatalaksanaan Penyakit Wilson
Penatalaksanaan penyakit Wilson, atau Wilson's Disease, terutama berfokus pada menurunkan akumulasi tembaga dalam tubuh melalui kombinasi agen kelasi, terapi zinc, dan modifikasi pola makan. Manajemen diet rendah tembaga juga diperlukan untuk mendukung efektivitas pengobatan.
Dalam kasus gagal hati yang parah, transplantasi hati mungkin diperlukan. Pemantauan kadar tembaga dan fungsi hati perlu dilakukan secara berkala untuk mengoptimalkan kemanjuran pengobatan dan mendeteksi potensi komplikasi.[1,3,5]
Pengobatan untuk penyakit Wilson bergejala terdiri dari dua fase yakni fase awal yang bertujuan untuk menghilangkan kelebihan tembaga secara aktif, diikuti dengan fase pemeliharaan dimana dosisnya secara bertahap dikurangi untuk mencegah defisiensi tembaga.[1,3,5]
Agen Kelasi
Agen kelasi bertujuan untuk membuang akumulasi tembaga berlebih dan mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Terapi ini bekerja dengan mengikat tembaga, sehingga memudahkan ekskresinya dalam urin. Indikasi pemberian agen kelasi meliputi:
- Penyakit Wilson yang bergejala dengan manifestasi hati, neurologis, atau psikiatri
- Individu asimtomatik berusia >3 tahun yang didiagnosis melalui skrining keluarga dengan bukti biokimia akumulasi tembaga
- Terapi awal untuk mengurangi kadar tembaga dengan cepat sebelum beralih ke terapi pemeliharaan zinc
- Kasus di mana terapi zinc saja tidak cukup untuk mengendalikan kadar tembaga.[1,3,5,15]
Pemberian agen kelasi harus mengutamakan prinsip mulai dengan dosis rendah dan naikkan perlahan, terutama pada pasien dengan manifestasi neurologis. Agen kelasi utama yang digunakan adalah penisilamin dan trientin. Meskipun penisilamin telah lama digunakan sebagai terapi lini pertama penyakit Wilson, trientin sering kali lebih disukai karena tolerabilitasnya yang lebih baik.[1,5,15]
D-Penisilamin
D-penisilamin merupakan satu-satunya agen kelasi yang mendapat izin FDA sebagai terapi lini pertama untuk mengurangi akumulasi tembaga dalam tubuh. Pemberian D-penisilamin dilakukan dengan prinsip berikut:
- Pengobatan dimulai dengan dosis 150-300 mg/hari, secara bertahap ditingkatkan menjadi 1000-1500 mg/hari, yang dibagi menjadi 2–4 dosis.
- Terapi pemeliharaan setelah mencapai remisi diberikan dengan dosis 750–1000 mg/hari
- Pada pasien lansia atau anak berusia <12 tahun, obat diberikan dengan dosis 20 mg/kg/hari yang terbagi dalam 2 dosis.
- Penisilamin harus diminum saat perut kosong, setidaknya satu jam sebelum atau dua jam setelah makan.[1,5,15]
Pemantauan efek samping secara berkala, termasuk ruam, proteinuria, dan supresi sumsum tulang, sangat penting. Suplementasi piridoksin (vitamin B6) 25-50 mg/hari direkomendasikan untuk mencegah defisiensi vitamin B6 akibat penisilamin. Defisit neurologis merupakan efek samping yang berisiko tinggi terjadi. Oleh karena itu, obat ini harus diinisiasi secara lambat dan bertahap, terutama pada pasien yang menunjukkan perubahan otak khas, terlepas dari adanya gejala neurologis.[1,3,5,15]
Trientin
Trientin merupakan terapi lini kedua akan tetapi sering dipilih secara off-label karena tolerabilitasnya yang lebih baik dibandingkan dengan penisilamin. Metode pemberian obat ini meliputi:
- Pasien dewasa dan dewasa muda diberikan dengan dosis 750-1600 mg/hari untuk trientin-2HCl atau 600-975 mg/hari untuk trientin-4HCl, dibagi menjadi 2-4 dosis, akan tetapi sebaiknya dalam 2 dosis
- Pasien anak diberikan dengan dosis 20 mg/kg yang terbagi dalam 2-3 dosis
- Setelah remisi tercapai, dosis diturunkan 1g/hari yang terbagi dalam 2 dosis untuk terapi pemeliharaan
Trientin harus diminum saat perut kosong dan tidak boleh dilakukan bersamaan dengan suplementasi besi oral karena dapat menimbulkan toksisitas. Meskipun secara umum lebih dapat ditoleransi, trientin masih dapat menyebabkan efek samping gastrointestinal.[1,5,15]
Terapi Zinc
Terapi zinc merupakan pengobatan pemeliharaan untuk penyakit Wilson, khususnya setelah terapi kelasi awal atau pada pasien tanpa gejala. Selain itu, zinc juga direkomendasikan sebagai terapi utama untuk pasien penyakit Wilson dengan manifestasi neurologis.[1,5,15]
Terapi zinc bekerja dengan menginduksi metallothionein dalam sel usus, yang mengikat tembaga dan mencegah penyerapannya. Kelebihan utama zinc adalah toksisitasnya yang amat rendah dibandingkan dengan agen kelasi.[1-5,15]
- Dosis pemberian zinc pada pasien dewasa adalah 150 mg zinc elemental yang terbagi dalam 3 dosis.
- Usia >16 tahun dan berat badan >50 kg menggunakan dosis 50 mg zinc elemental, diberikan 3 kali sehari
- Usia 6–16 tahun dan berat badan <50 kg menggunakan dosis 25 mg zinc elemental, diberikan 3 kali sehari
- Usia <6 tahun menggunakan dosis 25 mg zinc elemental, diberikan 2 kali sehari.[1,5]
Pemberian terapi agen kelasi tidak boleh dilakukan secara bersamaan karena dapat menetralisir efek zinc. Selama pemberian terapi zinc, pemantauan fungsi hati perlu dilakukan secara ketat. Bila nilai transaminase meningkat, terapi agen kelasi harus segera diinisiasi.[1-5]
Transplantasi Hati
Transplantasi hati merupakan intervensi penyelamatan nyawa bagi pasien dengan penyakit Wilson yang mengalami gagal hati akut atau sirosis hepatis stadium akhir yang tidak responsif terhadap penanganan medis. Transplantasi hati dilaporkan dapat memperbaiki kerusakan metabolik akibat penyakit Wilson, memulihkan metabolisme tembaga normal, dan meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang.[1-5]
Manajemen Diet
Manajemen diet pada penyakit Wilson terutama bertujuan untuk meminimalkan asupan tembaga harian. Pasien harus mematuhi diet rendah tembaga, menghindari atau membatasi secara signifikan makanan tinggi tembaga seperti kerang, hati, kacang-kacangan, cokelat, dan jamur. Konsultasi dengan ahli diet dianjurkan untuk memastikan kecukupan gizi dan kepatuhan terhadap pedoman diet. Selain itu, pasien juga tidak boleh mengonsumsi alkohol serta obat-obatan hepatotoksik.[1,2,5]
Terapi Gangguan Neuropsikiatri
Penggunaan agen kelasi dan zinc terkadang tidak cukup untuk mengontrol gejala neuropsikiatri. Oleh karena itu, terapi menggunakan obat psikotropik seperti golongan mood stabilizer, antidepresan, dan ansiolitik dapat diberikan. Pemberian obat neuroleptik, kecuali quetiapine dan clozapine, harus dihindari karena dapat memperburuk gejala neurologis.[5]
Pasien dengan gejala tremor dapat diberikan obat golongan antikolinergik atau beta-bloker. Bila terapi tersebut tidak efektif, terapi lini kedua meliputi benzodiazepin, pirimidon, dan tetrabenazin.[5]
Fisioterapi
Selain farmakoterapi, fisioterapi dan terapi okupasi dapat diberikan untuk pasien penyakit Wilson yang menunjukkan manifestasi neurologis, seperti tremor, distonia, ataksia, dan gangguan koordinasi. Kedua terapi tersebut penting untuk mempertahankan kemampuan fungsional dan meningkatkan kualitas hidup, terutama saat gejala neurologis berkembang.[2,5]
Pemantauan Jangka Panjang
Secara umum, pemantauan dilakukan tiap 2 bulan sekali selama setahun sejak terapi diinisiasi, lalu 1–2 kali setahun setelahnya. Pemantauan rutin meliputi evaluasi gejala klinis, termasuk evaluasi perubahan cincin Kayser-Fleischer, dan penilaian status neurologis. Sementara itu, pemeriksaan laboratorium rutin yang perlu dilakukan meliputi kadar tembaga dan seruloplasmin serum, hitung darah lengkap, fungsi hati, parameter ginjal, serta urinalisis.[1,2,5,10]
Pemantauan terapi penyakit Wilson sangat penting untuk menilai kemanjuran pengobatan, evaluasi efek samping obat, serta mendeteksi potensi komplikasi. Pemantauan rutin juga dapat membantu memastikan kepatuhan berobat jangka panjang pada pasien.[1,4,5,10]
Pada pasien yang mendapat agen kelasi, pemantauan dilakukan setiap minggu pada 4–6 minggu pertama. Selama fase awal terapi, ekskresi tembaga harus berada dalam rentang 500–1000 µg/24 jam untuk D-penisilamin dan 300–1000 µg/24 jam untuk trientin. Pada fase pemeliharaan, kadar ekskresi harus tetap antara 200–500 µg/24 jam untuk kedua obat tersebut
Pada pasien yang menjalani terapi zinc, ekskresi tembaga harus tetap <100 µg/24 jam, dengan kisaran 30–80 µg/24 jam tergantung pada fase pengobatan. Ekskresi zinc urin harian lebih dari 1,5–2,0 g/24 jam menandakan kepatuhan pasien terhadap terapi zinc.[1,4]