Etiologi Gagal Jantung
Etiologi gagal jantung adalah semua kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi jantung dan pembuluh darah, baik dalam sistem kardiovaskular maupun di luar sistem kardiovaskular. Contoh penyebab kardiovaskular adalah hipertensi, infark miokard, diseksi arteri koroner, penyakit katup jantung, penyakit jantung bawaan, dan aritmia. Contoh penyebab non-kardiovaskular adalah obat, infeksi, dan neoplasma.[1-4,7]
Etiologi Gagal Jantung
Penyakit jantung koroner dan hipertensi merupakan penyebab tersering kasus gagal jantung. Infark miokard meningkatkan risiko individu untuk mengalami gagal jantung, dengan risiko tertinggi ada pada 6 bulan pertama pasca infark
Meskipun penyakit jantung koroner dan hipertensi merupakan penyebab gagal jantung yang paling sering ditemukan, tiap individu dengan gagal jantung sering memiliki lebih dari satu faktor risiko yang berkontribusi pada gagal jantung, misalnya obesitas dan diabetes mellitus. Etiologi gagal jantung yang lebih jarang adalah hemokromatosis, HIV, dan toksisitas jantung akibat penggunaan obat tertentu.[1-3]
Tabel 1. Etiologi Gagal Jantung
Kategori Etiologi | Contoh Etiologi |
Penyakit Arteri Koroner & Iskemik | Infark miokard, angina, aritmia, diseksi arteri koroner, tromboemboli, anomali arteri koroner |
Hipertensi | Gagal jantung dengan fungsi sistolik terjaga, hipertensi maligna, edema paru akut |
Penyakit jantung katup | Penyakit katup primer, misalnya aortic stenosis |
Penyakit katup sekunder, misalnya regurgitasi fungsional, penyakit katup jantung degeneratif, penyakit jantung rematik | |
Penyakit katup kongenital misalnya regurgitrasi mitral, regurgitasi aorta, defek septum ventrikel, defek septum atrial | |
Aritmia | Takiaritmia atrium, takiaritmia ventrikel, aritmia terinduksi alat pacu jantung |
Kardiomiopati | Kardiomiopati dilatasi (idiopatik maupun familial), hipertrofi, restriktif, peripartum, sindroma Takotsubo, serta kardiomiopati yang dipicu paparan toksin, alkohol, kokain, zat besi, atau tembaga |
Penyakit jantung kongenital | Tetralogy of Fallot, Ebstein’s anomaly, dan penyakit jantung kongenital signifikan lainnya |
Infeksi | Miokarditis viral, misalnya oleh COVID-19 |
Penyakit Chagas | |
HIV | |
Penyakit Lyme | |
Pasca endokarditis infektif oleh bakteri | |
Induksi obat (termasuk kemoterapi) | Antrasiklin seperti doxorubicin, daunorubicin, epirubicin, idarubicin; |
Antipsikotik seperti clozapine, chlorpromazine, fluphenazine, haloperidol, dan risperidone; | |
Antidiabetik seperti rosiglitazone | |
Obat rekreasional, seperti tembakau, kokain, dan ekstasi | |
Infiltratif | Amyloid, sarkoidosis, neoplasia seperti kanker jantung primer atau metastasis |
Storage disorders | Hemokromatosis, penyakit Fabry, glycogen storage disease |
Penyakit endomiokardial | Radioterapi, fibrosis atau eosinofilia endomiokardial, karsinoid |
Penyakit Perikardial | Kalsifikasi, infiltratif, tamponade jantung, perikarditis |
Metabolik | Penyakit endokrin seperti diabetes melitus, hipertiroid hipoparatiroid, penyakit Paget, obesitas |
Penyakit nutrisional, misalnya defisiensi thiamine, vitamin B1 dan selenium | |
Penyakit autoimun, seperti lupus, vaskulitis, sindrom hipereosinofilik, fibrosis endomiokard, scleroderma | |
Neuromuskular | Friedreich’s ataxia dan distrofi muskular |
Sumber: dr. Eveline Yuniarti Rachmat, Alomedika, 2022.[1-4,7]
Faktor Risiko
Sejumlah faktor risiko diketahui meningkatkan kejadian perubahan struktural dan remodelling ventrikel yang berlanjut pada gagal jantung dengan manifestasi kongesti, antara lain:
- Riwayat kondisi kardiovaskuler: hipertensi, penyakit jantung koroner, riwayat kardiomiopati familial, riwayat penyakit jantung rematik, penyakit vaskuler aterosklerotik
- Gangguan endokrin: diabetes mellitus, gangguan tiroid
- Gangguan metabolik: obesitas, sindrom metabolik, dislipidemia
- Paparan toksin jantung
- Gaya hidup: merokok, gaya hidup sedenter
- Obstructive sleep apnea
- Infeksi HIV[6,8-10]
Saat ini juga AHA (American Heart Association) telah mengeluarkan kalkulator online bernama PREVENT (Predicting Risk of cardiovascular disease EVENTs) yang dapat memprediksi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular pada orang berusia 30-79 tahun yang sebelumnya belum pernah mengalami penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular.
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita