Etiologi Hipertensi
Berdasarkan etiologi, hipertensi dapat dibagi menjadi hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. Faktor risiko hipertensi dapat berupa faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, seperti usia dan jenis kelamin, serta faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti berat badan.
Hipertensi Esensial
Hipertensi esensial merupakan jenis hipertensi yang paling banyak terjadi. Penyebab hipertensi esensial tidak diketahui atau idiopatik.[1-3,9]
Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang penyebabnya diketahui. Hipertensi sekunder meliputi sekitar 5–10% kasus hipertensi. Contoh etiologi hipertensi sekunder adalah penyakit ginjal kronik, hipertiroid, kehamilan, dan obat seperti ibuprofen dan naproxen. Etiologi hipertensi sekunder selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 1.[2,3,9-11]
Etiologi dan faktor risiko penyakit hipertensi dalam kehamilan dibahas dalam artikel terpisah.
Tabel 1. Etiologi Hipertensi Sekunder
Sistem organ | Etiologi |
Renal | Penyakit parenkim ginjal: penyakit ginjal kronik, penyakit ginjal polikistik Penyakit renovaskuler: stenosis arteri ginjal, displasia fibromuskular |
Endokrin | Aldosteronisme primer Sindrom Cushing Hipertiroid Hipotiroid Pheochromocytoma Akromegali Hiperplasia adrenal kongenital |
Vaskuler | Koarktasio aorta |
Lainnya | Obstructive sleep apnea Kehamilan Obat: ● Obat antiinflamasi nonsteroid: ibuprofen, naproxen ● Dekongestan: pseudoefedrin ● Antidepresan: venlafaxine, bupropion, and desipramine ● Hormon: pil kontrasepsi ● Kafein ● Antibodi monoklonal: bevacizumab, gefitinib, imatinib , pazopanib, ramucirumab ● Imunosupresan: siklosporin, tacrolimus ● Stimulan: methylphenidate ● Narkoba: amfetamin, kokain, ekstasi |
Sumber: dr. Michael, Alomedika, 2021.[10]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya hipertensi dapat terbagi menjadi dua, yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi.
Faktor Risiko Tidak Dapat Dimodifikasi
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, antara lain:
- Jenis kelamin laki-laki
- Usia ≥55 tahun pada laki-laki, serta ≥65 tahun pada perempuan
- Riwayat penyakit kardiovaskuler pada kerabat tingkat pertama
- Riwayat hipertensi pada keluarga
Menopause[1,2,9,10,12,13]
Faktor Risiko Dapat Dimodifikasi
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi, antara lain:
Merokok atau riwayat pernah merokok
- Dislipidemia
- Gula darah puasa 102–125 mg/dL
- Hiperurisemia
Obesitas: indeks massa tubuh ≥30 kg/m2 atau lingkar perut ≥102 cm pada laki-laki dan ≥88 cm pada perempuan
- Denyut jantung >80 kali per menit saat istirahat
- Gaya hidup kurang bergerak (sedentary lifestyle)[1,2,9,10,12,13]
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah