Pendahuluan Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah spektrum abnormalitas struktural jantung yang terjadi sebelum kelahiran. Kondisi ini juga disebut juga penyakit jantung kongenital, yang terjadi akibat perkembangan jantung fetus yang abnormal, tetapi tidak termasuk penyakit herediter yang memiliki manifestasi kardiak seperti sindrom Marfan atau kardiomiopati hipertrofik.[1-3]
Beberapa bentuk penyakit jantung bawaan adalah atrial septal defect (ASD), ventricular septal defect (VSD), atrioventricular septal defect (AVSD), dan patent ductus arteriosus (PDA).[1]
Berdasarkan pedoman American Heart Association (AHA), penyakit jantung bawaan bisa diklasifikasikan menjadi empat, yaitu lesi pirau, lesi obstruktif sisi kiri, lesi sisi kanan, dan lesi kompleks. Selain itu, penyakit jantung bawaan juga dapat diklasifikasikan menjadi penyakit jantung sianotik dan asianotik.[1]
Penyakit jantung bawaan sianotik ditandai dengan adanya hubungan pirau (shunt) yang membuat darah mengalir dari bilik jantung kanan ke bilik jantung kiri. Sebaliknya, penyakit jantung bawaan asianotik ditandai dengan hubungan pirau (shunt) yang membuat darah mengalir dari bilik kiri ke bilik kanan.[1-3]
Prinsip penatalaksanaan penyakit jantung bawaan adalah tata laksana korektif. Koreksi dapat dilakukan dengan tindakan bedah. Oleh karena itu, pasien dengan penyakit jantung bawaan harus dirujuk ke kardiologis atau ke dokter bedah jantung untuk dilakukan tindakan korektif maupun paliatif.[1-3]
Penulisan pertama oleh: dr. Gold SP Tampubolon
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini