Diagnosis Keracunan Arsenik
Diagnosis keracunan arsenik akut dapat diduga pada pasien yang mengalami gejala gastrointestinal akut parah dengan kemungkinan paparan sumber arsenik, atau pada pasien dengan dugaan paparan arsenik yang jelas.[1–4]
Sementara diagnosis keracunan arsenik kronik didasarkan pada riwayat paparan arsenik disertai lesi kulit khas melanosis dan/keratosis. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan menemukan peningkatan kadar arsenik dalam darah atau urin.Seperti keracunan logam berat lainnya, keracunan arsenik juga dapat menyebabkan terjadinya kegagalan multi organ.[1–4]
Di Indonesia, keracunan arsenik patut dicurigai pada pekerja dengan risiko paparan arsenik sebagai bahaya keselamatan kerja (occupational hazard). Pekerja yang berisiko terpapar arsenik, misalnya pada sektor pertambangan, semikonduktor, dan smelting.[2,4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)