Patofisiologi Tenggelam/Drowning
Patofisiologi tenggelam atau drowning berhubungan dengan dua kejadian, yaitu imersi dan submersi. Risiko tenggelam yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas adalah hipoksemia dan asidosis.
Ketika tenggelam, terjadi aspirasi air dalam jumlah yang banyak. Cairan tersebut masuk ke dalam paru-paru dan menghilangkan surfaktan pada alveolus. Hal ini menyebabkan beberapa gangguan, seperti peningkatan permeabilitas membran alveolus, penurunan compliance paru, dan ventilation-perfusion mismatch.
Penurunan kadar oksigen dalam darah menyebabkan disfungsi organ, dimulai dari organ dengan kebutuhan oksigen tinggi seperti otak. Hipoperfusi dari otak dalam 2 menit menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran, dan dalam 4–6 menit akan terjadi kerusakan otak ireversibel.[1–3,20,21]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)