Pendahuluan Croup
Croup adalah inflamasi pada sistem pernapasan bagian laring, trakea, dan bronkus yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Croup umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun. Croup dapat menyebabkan stridor inspirasi dan batuk menggonggong. Laryngotracheitis, laryngotracheobronchitis, dan laryngotracheobronchopneumonitis termasuk dalam spektrum croup.[1,2]
Infeksi virus terdeteksi pada hingga 80% kasus croup. Virus parainfluenza tipe 1 merupakan penyebab tersering. Etiologi virus lainnya antara lain respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, diikuti oleh virus influenza tipe A dan B, enterovirus, rhinovirus, dan virus measles.[1-5]
Diagnosis croup dapat ditegakkan secara klinis dengan temuan khas berupa batuk menggonggong atau "seal-like barking" cough secara tiba-tiba, stridor inspirasi, suara serak, dan dyspnea yang umumnya memburuk pada malam hari. Pemeriksaan diagnostik tambahan dapat dilakukan jika gambaran klinis atipikal, untuk menyingkirkan diagnosis banding.[1-3]
Penatalaksanaan croup dilakukan berdasarkan derajat keparahan penyakit yang diukur menggunakan sistem skoring Westley Croup. Uji klinis menunjukkan bahwa dexamethasone oral dosis tunggal, intramuskular, atau intravena bermanfaat dalam memperbaiki gejala croup dengan tingkat keparahan apapun. Penambahan nebulisasi epinefrin telah dilaporkan bermanfaat memperbaiki gejala dan mengurangi lama rawat inap pada pasien dengan croup derajat sedang hingga berat.[1-3,5]
Penulisan pertama: dr. Khrisna Rangga Permana