Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut
Penatalaksanaan kanker rongga mulut yang utama umumnya dilakukan dengan melakukan tindakan bedah. Kombinasi yang terkadang dilakukan adalah dengan terapi pendukung, seperti radioterapi dan kemoterapi.[21-26]
Bedah
Pembedahan merupakan prosedur utama untuk melakukan tata laksana kanker rongga mulut. Pada kanker stadium awal yang belum bermetastasis, dapat dilakukan tindakan pembedahan reseksi. Sementara, pada kanker stadium lanjut, pembedahan dilakukan dengan kombinasi radioterapi atau kemoterapi.
Berbagai macam tipe bedah dapat dilakukan, tergantung dari stadium kanker, seperti reseksi tumor, bedah mikrografi, reseksi mandibula, glosektomi, maksilektomi, laringektomi, hingga diseksi leher.
Penentuan apakah kanker sudah mencapai limfonodi atau belum merupakan salah satu hal yang paling krusial. Hal ini karena pada kondisi kanker yang sudah menyebar ke limfonodi akan menurunkan angka harapan hidup hingga 50%. Prinsip pelaksanaan bedah kemudian ditentukan setelah melakukan penilaian keterlibatan limfonodi ini.[21-26]
Radioterapi dan Kemoterapi
Selain terapi bedah, terapi suportif juga dapat dilakukan untuk kanker dengan stadium lanjut, yaitu radioterapi dan kemoterapi.[21-26]
Radioterapi
Radioterapi juga dapat digunakan sebagai pilihan terapi tunggal bagi lesi kanker yang sangat kecil. Tapi umumnya indikasi penggunaan radioterapi adalah pada lesi besar, lesi yang tidak dapat diangkat seutuhnya, atau telah menyebar hingga ke limfonodi.[21-26]
Kemoterapi
Kemoterapi tidak dapat digunakan sebagai terapi tunggal untuk pengobatan kanker, meskipun itu dilakukan pada lesi kanker yang sangat kecil.
Selain itu, indikasi lain penggunaan kemoterapi adalah saat penyembuhan kanker sudah tidak mungkin terjadi (angka harapan hidup mendekati 0%). Pada kasus ini, kemoterapi dapat digunakan sebagai terapi paliatif, bukan sebagai terapi kuratif.[21-26]
Antibodi Monoklonal
Pada beberapa tahun terakhir, mulai dikembangkan terapi antibodi monoklonal menggunakan agen cetuximab. Beberapa penelitian menyebutkan efektivitas terapi ini terhadapĀ kanker sel skuamosa. Meskipun terapi ini bukanlah komplementer terapi tradisional seperti bedah, radioterapi dan kemoterapi, terapi ini adalah terapi penunjang untuk terapi lainnya guna meningkatkan persentase keberhasilan perawatan.[21-26]
Imunoterapi dan Terapi Molekuler
Selain itu, juga terdapat terapi tertarget molekuler dan imunoterapi juga dianggap efektif untuk terapi kanker rongga mulut. Menambahkan EGFR mAB (epidermal growth factor receptor monoclonal antibody) pada pengobatan standar juga dilaporkan dapat meningkatkan angka harapan hidup, menjaga agar kanker tetap terlokalisasi, dan mengurangi angka rekurensi kanker.[21-26]