Prognosis Kanker Rongga Mulut
Prognosis kanker rongga mulut bergantung pada stadium kanker, jumlah limfonodi yang terpapar oleh kanker, tingkat infeksi HPV, dan riwayat. Komplikasi dapat berupadisfagia, osteonekrosis, infeksi, dan deformitas.[2,20,27]
Komplikasi
Komplikasi kanker rongga mulut dapat dibedakan menjadi komplikasi langsung, komplikasi akibat kemoterapi, komplikasi akibat radioterapi, dan komplikasi gabungan saat kemoterapi dan radioterapi dilakukan.
Komplikasi langsung terjadi saat kanker belum dirawat, dan terjadi selama atau sesudah terapi bedah dilakukan. Contoh komplikasi langsung adalah infeksi, perdarahan, fistula, luka yang terbuka, hingga hilangnya flap.
Komplikasi akibat kemoterapi contohnya adalah neurotoksisitas dan perdarahan. Sementara, komplikasi akibat radioterapi contohnya adalah karies akibat radiasi, trismus, hingga osteonekrosis.
Komplikasi juga dapat terjadi jika kemoterapi dan radioterapi dilakukan secara bersamaan. Contohnya adalah mukositis oral, disfagia kronis, anemia, fistula faringokutaneus, pneumonia aspirasi, xerostomia, hingga kesulitan dalam pengunyahan dan bicara akibat trismus.[2,20,27]
Prognosis
Jika pasien terdeteksi pada stadium awal, dilaporkan angka harapan hidup juga sangat tinggi, yaitu antara 75-90%. Namun, ketika diagnosa dilakukan secara terlambat, maka angka harapan hidup akan turun hingga berada di angka 20-57%.
Tingkat metastasis juga memainkan peranan penting dalam penentuan prognosis. Jika saat pertama didiagnosis belum terjadi metastasis, maka tingkat penyembuhan dapat mencapai 83-90%. Namun, ketika metastasis telah terjadi, tingkat penyembuhan akan menurun hingga 32%.
Sayangnya, 50% dari total kasus, baru berhasil dideteksi ketika kanker sudah menyebar hingga ke kerongkongan dan leher.[2,20,27]