Epidemiologi Kanker Rongga Mulut
Menurut data epidemiologi, kanker rongga mulut tercatat menyebabkan kematian sekitar 135.000 jiwa per tahun di seluruh dunia. Angka kematian ini terus meningkat setiap tahun. Kebanyakan penderita kanker rongga mulut adalah masyarakat miskin dengan pendapatan per kapita rendah.[9,12,13]
Global
Prevalensi kanker rongga mulut per tahun diasumsikan sekitar 91.200 penderita. Sementara itu, insidensi kanker ini berada di angka 10,5 penderita dewasa per 100.000 orang dengan mortality rate sekitar 1,2 per 100.000 orang setiap tahun.
Pada laporan terpisah, disampaikan bahwa secara global pada tahun 2018, dilaporkan angka kejadian baru kanker ini adalah 355.000 orang, dengan tingkat kematian hampir sebesar 50%, yaitu sebesar 177.000 orang. Dari 355.000 orang ini, lebih dari setengahnya adalah pria, dengan jumlah sebesar 246.000, dan sisanya adalah wanita dengan jumlah 108.000.
Pria dilaporkan memiliki risiko 6 kali lipat mengalami kanker rongga mulut dibandingkan wanita. Hal ini diduga akibat kebiasaan pria untuk merokok dan konsumsi alkohol lebih tinggi jika dibandingkan wanita. Jenis kanker rongga mulut yang sering menyerang pria adalah jenis karsinoma sel skuamosa, yang mana juga merupakan jenis kanker rongga mulut yang paling sering ditemui, sedangkan pada wanita adalah adenokarsinoma.[9,12,13]
Indonesia
Di Indonesia, angka kejadian kanker rongga mulut berada pada 5.329 kasus dari 18.071 kasus kanker yang dilaporkan pada tahun 2020. Angka yang cukup tinggi ini membuat kanker rongga mulut di Indonesia menempati peringkat 6 di Asia Tenggara dalam hal insidensi kanker tertinggi.
Di Indonesia, ditemukan juga bahwa pria memiliki tingkat risiko kanker rongga mulut lebih tinggi dibandingkan wanita, namun dengan rasio yang lebih kecil jika dibandingkan dengan statistik dunia, yaitu sebesar 2:1. Untuk pria Indonesia, risiko terkena kanker rongga mulut adalah 1,7%, sementara untuk wanita 0,71%.
Sama seperti statistik global, semakin meningkatnya usia berarti meningkat juga risiko bagi orang Indonesia untuk mengalami kanker rongga mulut. Rata-rata diagnosis kanker rongga mulut di Indonesia berada pada usia 62 tahun. Dilaporkan pula sekitar 25% kasus terjadi pada pasien yang lebih muda.[9,12,13]
Mortalitas
Angka mortalitas kanker rongga mulut cukup tinggi di seluruh dunia. Beberapa penelitian melaporkan bahwa laju mortalitas bahkan melebihi 50%. Di Indonesia, dilaporkan angka kematian berada di sekitar 50% dari insidensi tahunan. Angka harapan hidup 5 tahun kanker ini berada pada 75% pada pasien yang didiagnosis dini, namun menurun hingga 20% pada pasien yang terlambat didiagnosis.[9,12,13]