Prognosis Glukosuria
Prognosis glukosuria bergantung pada penyakit apa yang mendasarinya dan seberapa berat kerusakan yang terjadi. Pasien glukosuria mungkin saja tidak memerlukan terapi dan kondisi dapat membaik secara spontan. Meski demikian, potensi komplikasi seperti asidosis metabolik akan membuat prognosis menjadi lebih buruk.[3,5,8]
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada kondisi glukosuria meliputi dehidrasi, gangguan asam-basa, dan ketidakseimbangan elektrolit. Gangguan asam-basa seperti asidosis metabolik dapat terjadi terutama pada kondisi glukosuria yang terkait diabetes mellitus dengan kadar glukosa plasma yang tinggi (hiperglikemia) dan tidak terkontrol.[3,5,8,36-38]
Dehidrasi
Dehidrasi merupakan komplikasi yang dapat terjadi akibat proses diuresis osmotik yang diinduksi oleh kondisi glukosuria, sehingga terjadi deplesi volume cairan tubuh dan pengeluaran air yang berlebihan melalui urine. Dehidrasi yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan syok hipovolemik.[3,8]
Gangguan Asam-Basa
Komplikasi gangguan asam-basa seperti asidosis metabolik atau ketoasidosis metabolik dapat terjadi pada pasien glukosuria yang terkait dengan diabetes mellitus yang pada umumnya tidak terkontrol. Gangguan asam-basa pada kondisi glukosuria merupakan sebuah kegawatdaruratan yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada pasien.[3,8,37]
Ketidakseimbangan Elektrolit
Glukosuria menyebabkan diuresis osmotik, dehidrasi, dan hiperosmolaritas serum serta asidosis metabolik yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Diuresis osmotik menyebabkan hipokalemia akibat pengeluaran kalium ekstraseluler melalui urine. Hiperosmolaritas pada kondisi glukosuria menyebabkan perpindahan air dari intraseluler ke ruang ekstraseluler sehingga terjadi hiponatremia.[3,8,38]
Prognosis
Faktor yang mempengaruhi prognosis glukosuria adalah penyakit yang mendasari, adanya komorbid, temuan laboratorium yang abnormal, dan komplikasi yang terjadi. Glukosuria secara signifikan mempengaruhi mortalitas pada pasien dengan diabetes mellitus maupun non-diabetes mellitus.[5,8,36-38]
Pasien glukosuria yang asimptomatik dan bersifat self limiting memiliki prognosis yang baik. Pasien glukosuria simptomatik dengan status fungsional yang baik tanpa disertai penurunan kualitas hidup dan tidak terdapat perburukan gejala, pada umumnya kondisi mereka akan membaik secara spontan dan cenderung memiliki prognosis yang baik.[5,8]
Pasien dengan glomerulopati primer yang mengalami glukosuria telah dilaporkan cenderung mengalami peningkatan serum kreatinin, penurunan kadar albumin plasma, serta peningkatan kadar albumin dalam urine. Kondisi glukosuria pada pasien glomerulopati primer juga dikorelasikan dengan presentasi klinis yang lebih berat dan kerusakan ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi tubulus.[8,15,25]