Edukasi dan Promosi Kesehatan Stroke pada Anak
Edukasi dan promosi kesehatan ditargetkan kepada keluarga dengan anak yang mempunyai risiko mengalami stroke, seperti anak dengan penyakit jantung bawaan atau gangguan vaskular.[2,5,6]
Keluarga dengan anak yang pernah mengalami stroke perlu mengetahui bahwa stroke pada anak dapat terulang kembali dan anak dapat mengalami salah satu komplikasi pasca stroke, yaitu epilepsi. Pada anak yang mengalami komplikasi pasca stroke berupa gangguan bahasa atau kognitif, keluarga perlu mendaftarkan anak ke dalam program terapi fisik, bicara, dan okupasi untuk perbaikkan kualitas hidup anak.[1,2,6,21,23]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien terkait pada gejala yang dapat dialami seperti kelemahan anggota gerak dan/atau wajah mendadak, gangguan bicara, penglihatan atau kesadaran pada anak yang lebih tua. Kelemahan otot, kejang, kesulitan makanan mendadak juga dapat terjadi dan sering ditemukan pada bayi.[1,2,4-6,11,27]
Keluarga dihimbau untuk lebih cermat dalam observasi pada anak terutama apabila terdapat onset kejang baru dan kecenderungan penggunaan hanya satu sisi ekstremitas saja. Kebanyakan kasus stroke pada anak baru terdeteksi 4-5 bulan kemudian saat gejala-gejala tersebut muncul pada anak yang lebih muda. Selain itu, keterlambatan perkembangan juga biasanya terjadi.[1,2,4-6,11,27]
Keluarga juga perlu waspada risiko terjadinya stroke pada anak yang memiliki kondisi/penyakit seperti anemia sel sabit, penyakit jantung, melakukan operasi/ kateterisasi jantung terutama 72 jam pertama, infeksi dan/atau gangguan pada kepala dan/atau leher seperti meningitis, otitis media, migrain, tumor otak, gangguan vaskular.[1,4,5,8,26]
Anak dengan gangguan pembekuan darah seperti gangguan platelet dan kelainan hematologi herediter lainnya juga dapat meningkatkan risiko. Ibu yang mengalami faktor penyulit pada kehamilan dan persalinan juga menjadi risiko stroke terutama pada anak dibawah usia 28 hari.[1,4,5,8,26]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit stroke pada anak adalah mengidentifikasi serta menatalaksana kondisi/penyakit yang dapat menyebabkan stroke pada anak, mengenali tanda-tanda stroke pada anak dini agar dapat mendapatkan terapi secepatnya untuk mencegah luaran lebih buruk pada anak.[3,4,21]
Keluarga juga diedukasi bahwa stroke dapat terjadi berulang pada anak bila kondisi/penyakit yang mendasari tidak ditangani dengan baik. Komplikasi terutama pada anak berusia lebih muda yang dapat terjadi adalah gangguan neurologis yang secara langsung berdampak pada fungsi kognitif dan motorik anak, serta epilepsi.[2,6,21,23]