Edukasi dan Promosi Kesehatan Tension Type Headache
Edukasi dan promosi kesehatan terhadap tension type headache atau TTH, di antaranya adalah penekanan agar pasien hanya mengonsumsi analgesik jika sedang terjadi serangan akut untuk menghindari penggunaan analgesik yang berlebihan.
Edukasi Pasien
Edukasi diberikan mengenai penyakit TTH, mengajarkan pasien untuk mencatat karakteristik dan frekuensi TTH, serta penggunaan analgesik.
Karakteristik Penyakit dan Pencatatan Headache Calendar
Edukasi bagi pasien TTH diberikan dengan menjelaskan bahwa TTH merupakan penyakit yang sering ditemukan, dan tidak mengancam nyawa, meskipun serangan akut dapat dirasakan sangat mengganggu.
Edukasi juga perlu diberikan mengenai faktor-faktor pencetus terjadinya TTH, seperti gangguan tidur, stres, atau postur tubuh yang tidak baik. Pasien juga disarankan untuk menuliskan buku catatan (headache calendar) tentang nyeri kepalanya agar frekuensi, keparahan episode akut, dan penggunaan obat dapat tercatat. Hal ini juga dapat membantu mencari pemicu spesifik dari TTH.[3,20]
Menghindari Penggunaan Analgesik Berlebihan
TTH episodik biasanya akan dapat ditangani menggunakan analgesik yang dijual bebas. Namun, dokter perlu memberikan edukasi agar pasien tidak mengonsumsi analgesik, misalnya ibuprofen atau paracetamol, secara berlebihan, yaitu 3 hari berturut-turut. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya medication overuse headache (MOH).[20,23]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan TTH dapat dilakukan dengan pasien menghindari faktor pencetus TTH, misalnya manajemen stres, atau memperbaiki postur kepala dan leher yang buruk. Aktivitas fisik 2–3 kali/minggu juga dapat mengurangi frekuensi TTH episodik sering. Pengobatan penyakit lain yang menyertai, misalnya migraine, depresi, ansietas atau gangguan tidur, termasuk insomnia, juga perlu dilakukan.
Terapi profilaksis biasanya diperlukan pada TTH kronis. Obat-obatan yang dapat digunakan, antara lain amitriptyline, mirtazapine, dan venlafaxine. Durasi terapi profilaksis sekitar 2–6 minggu, tetapi sebagian pasien membutuhkan waktu yang lebih panjang. Respon terapi dikatakan baik apabila frekuensi sakit kepala per bulan berkurang 50–75%.
Selain itu, pada TTH kronis biasanya dibutuhkan terapi profilaksis jangka panjang, serta terapi non-medikamentosa, misalnya terapi fisik atau terapi perilaku dengan cognitive-behavioral therapy (CBT).[4,20,24]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra